Demokrat Curigai Peran Istana di Balik Fitnah Asia Sentinel Kepada SBY

Demokrat Curigai Peran Istana di Balik Fitnah Asia Sentinel Kepada SBY

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachlan Nashidik mengunggah foto Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko bersama co-founder Asia Sentinel Lin Neumann di akun Twitternya beberapa jam lalu, Selasa (18/9). Dalam foto tersebut, Moeldoko foto bersama sejumlah orang, salah satunya Lin yang posisinya ada di paling belakang.

Melalui foto itu, Rachland mencurigai Istana terlibat dalam pemberitaan Asia Sentinel tentang konspirasi penggelapan uang negara US$12 miliar dalam kasus Bank Century yang melibatkan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono. 

Istana sementara itu menganggap foto tersebut tak bisa dijadikan sebagai dasar kecurigaan Demokrat atas keterlibatan Istana dalam pemberitaan Asia Sentinel.


Berdasarkan penelusuran, foto itu diambil ketika Moeldoko bertemu delegasi American Chamber of Commerce Indonesia (AmCham Indonesia), Kamis 2 Mei 2018 lalu guna membahas perkembangan yang menjadi perhatian investor jelang pesta demokrasi.

Foto itu juga telah lebih dulu diunggah tim KSP dalam laman resminya ksp.go.id dengan judul artikel Demokrasi Makin Matang, Jangan Ragu Berinvestasi.

Lin hadir di sana sebagai AmCham Managing Director sekaligus pemimpin delegasi yang terdiri dari ExxonMobil, Ernst & Young, Coca Cola, GE, CastleAsia, Freeport, dan GM yang merupakan anggota AmCham President Advisory Council.

Laman ksp.go.id menuliskan pertemuan berlangsung santai dan membahas kemudahan berbisnis, peningkatan kualitas regulasi, serta peran KSP menyinkronkan kebijakan antarlembaga. 

Moeldoko saat itu juga disebut hanya menegaskan kedewasaan berdemokrasi masyarakat Indonesia yang seharusnya membuat investor tak ragu menanamkan modalnya di Indonesia. 

Investor juga disebut menyambut baik pertemuan saat itu karena menjadi kesempatan pertama mereka bertemu langsung Moeldoko. 

Juru Bicara Presiden Johan Budi menyatakan foto itu tidak bisa menjadi dasar kecurigaan Partai Demokrat terhadap Istana atau Presiden Joko Widodo terlibat dalam permasalahan dengan Asia Sentinel. 

Johan menegaskan Istana sama sekali tidak ada kepentingan dengan SBY sehingga harus sampai ikut campur dengan pemberitaan yang kini dibahas Dewan Pers.