RIAUMANDIRI.CO, KOTO MASJID – Sentra Ikan Salai Patin yang terdapat di Desa Koto Masjid Kecamatan XIII Koto Kampar menjadi agenda tujuan kegiatan lapangan bagi 18 orang peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) tingkat II dari angkatan ke-XXI Lembaga Administrasi Negara (LAN) Jakarta.

Dimana kegiatan lapangan peserta diklatpim tersebut dipimpin oleh Agung Nugroho didampingi Asisiten III Setda Kampar Nurhasani di Desa Koto Masjid Kecamatan XIII Koto Kampar, Selasa (4/9/2018).

Usai dibuka oleh Bupati Kampar Azis Zaenal di rumah dinas, para rombongan langsung menuju Desa Koto Masjid yang melakukan dialog terlebih dahulu di aula Kantor Desa Koto Masjid sebelum meninjau lokasi sentra ikan salai.

Dalam pertemuan tersebut, mulai dari Kepala Desa, Ketua BUMDes serta para pelaku usaha, baik usaha budi daya ikan salai maupun pelaku pengembangan usaha perikanan memberikan pemaparan.

Sesuai motto desa "Tiada rumah tanpa kolam", desa yang luasnya 425,5 hektar tersebut terdapat lebih kurang 98 hektar yang merupakan wilayah perikanan atau kolam ikan yang dihuni oleh penduduk sekitar 2 ribu jiwa tersebut.

Kades Koto Masjid, Arjunalis menyampaikan bahwa saat ini ikan patin yang dihasilkan di desa transmigrasi pasca-PLTA tersebut lebih kurang 12 ton/hari.

Hasil ikan patin tersebut selain dijual langsung, sebagian diproduksi. Dimana  pertama akan diolah menjadi Ikan salai atau ikan asap, filet, nugget, abon, serta bakso ikan patin.

"Untuk produksi ikan sesuai permintaan pangsa pasar pada tahun 2007 hanya lebih kurang 900 kg, sementara untuk saat ini produksi mencapai lebih kurang 12 ton per hari," terang Nalis.

Reporter: Ari Amrizal

Editor : Rico Mardianto