Masyarakat Lirik Protes Pemasangan PAM Mahal, Ini Kata Dirut PDAM

Masyarakat Lirik Protes Pemasangan PAM Mahal, Ini Kata Dirut PDAM

RIAUMANDIRI.CO, RENGAT - Masyarakat Kecamatan Lirik, Kabupaten Indragiri Hulu, melancarkan protes terkait mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk memasukkan air bersih yang diproduksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Indra di daerah tersebut. 

Menurut salah seorang warga Lambang Sari V, Iswandi, bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD) Inhu tersebut tarifnya mencapai Rp2 juta. 

"Sebelumnya pemasangan yang dilakukan yang dilakukan PDAM di Desa Lambang Sari 1 sampai 4, termasuk Rejosari dan sebagian Lambangsari V, didapatkan secara gratis," ungkapnya. 


Dikatakannya, dalam sosialisasi tersebut biaya, Rp1.600.000 berdasarkan SK Bupati. Namun saat diminta tunjukkan SK Bupati, mereka tidak bisa memperlihatkannya. Sementara Rp400 ribu lagi merupakan biaya pemasangan, tetapi tidak ada perinciannya. "Untuk kami, itu sangat mahal," tegasnya. 

Sementara itu Wakil ketua DPRD Inhu, Adila Ansori mempertanyakan biaya tersebut. "Jika memang ada dalam SK Bupati, langsung diberitahukan kepada masyarakat dan untuk apa saja gunanya. Jangan hanya secara global saja.  Belum lagi adanya biaya tambahan," tegas pria yang biasa disapa Ucok ini. 

Sementara itu Dirut PDAM Tirta Indragiri, Alfian Rachmat membenarkan adanya pembayaran lebih kurang Rp1. 600.000 untuk masuk PAM ke rumah. "Selain itu juga ada tambahan jika memang rumah masyarakat tersebut jauh dari pipa jaringan, karena tambahan pipa menggunakan pipa standar PDAM. Semuanay sudah sesuai dengan SK atau Perbup," tegasnya.

Dijelaskannya juga, untuk pembiayaan gratis sebelumnya merupakan program dari Pemkab Inhu melalui. Kinas Pekerjaan Umum (PU), karena memang jaringan pipa tersebut merupakan proyek dari PU dan sebagian masyarakat Lirik mendapatkan PAM dengan gratis. 

Diakuinya juga, ada beberapa pihak ingin memanfaatkan pemasangan jaringan PAM ke masyarakat dan menawarkan PDAM untuk bekerjasama.  Namun, PDAM menolak tawaran tersebut, karena ada yang diuntungkan,  sementara masyarakat akan rugi. 

"Jika memang ada keraguan, silakan datang ke kantor PDAM setempat atau kantor PDAM pusat di Rengat," tambahnya. 


Reporter     : Eka Buana Putra
Editor          : Mohd Moralis