Gedung SMAN 3 Rambah Diambil Alih Dishubkomimfo

Puluhan Pelajar Dikhawatirkan Terlantar

Puluhan Pelajar Dikhawatirkan Terlantar

PASIR PENGARAIAN(riaumandiri.co)-Puluhan pelajar SMAN 3 Rambah, Kabupaten Rokan Hulu dikhawatirkan bakal terlantar. Sebab  bangunan dan lahan akan diambil alih Dinas Perhubungan, Telekomunikasi dan Informasi Rohul untuk dijadikan kantor.

Hal ini sesuai surat Dishukominfo Rohul Nomor: 800/Dishub Kominfo/077, perihal tentang tidak adanya pelimpahan kewenangan kepada provinsi/pusat,yang  ditujukan kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Rohul, tanggal 28 Maret 2016.

Surat tersebut berbunyi: sesuai UU Dishukominfo Rohul akan mengambil kembali gedung SMAN 3 Rambah. Kemudian pengalihan gedung SMAN 3 tersebut, karena sesuai  akan terbitnya sertifikasi Bandara Tuanku Tambusai, maka tidak diperbolehkan lagi ada kegiatan perkantoran.

Areal bandara harus steril dari kegiatan apapun selain dari kegiatan penerbangan. Surat itu langsung ditandatangani Kadishubkominfo Rohul Roy Roberto.

Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Rohul, sebelumnya Nomor: KPts.030/DPKA/420/2015, tentang pengalihan status penggunaan tanah dan bangunan Dishukominfo Rohul menjadi SMAN 3 Rambah. Surat tersebut ditetapkan Bupati Rohul, Achmad, di Pasir Pangaraian, pada Tanggal 5 Agustus 2015.

Sementara itu, tokoh masyarakat, Desa Sukamaju, Kecamatan Rambah, Syarkawi mengatakan kini masyarakat tengah membubuhkan tanda tangan, untuk penolakan agar gedung tetap dijadikan sebagai bangunan sekolah.
"Kita sudah umumkan di masjid-masjid Desa Sukamaju, agar Dishub Kominfo untuk sementara waktu tidak menggunakan sekolah tersebut untuk dijadikan kantor. Sambil menunggu dibangunnya gedung SMA 3 yang baru, untuk sementara kalau Dishub memang tak boleh lagi berkantor di bandara. Mereka bisa memanfaatkan gedung yang kosong lainnya

seperti di UPTD KIR Dishubkominfo Rohul, Kantor BPBD Rohul, Gedung Daerah dan convention hall Masjid Agung Madani Islamic Center (MAMIC) Rohul," ungkapnya, Minggu (3/4).

Menurut Sarkawi, pengambilalihan ini adalah pelecehan pendidikan namanya. Sarkawi meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Rohul Muhammad Zen agar bisa mencari solusi untuk memperjuangkan belajar dan mengajar di SMA 3 tersebut.

"Memang ketika mengkonfirmasi dengan Pak Muhammad Zen, tahun 2016 akan ada bantuan 8 lokal dari APBN, namun sampai saat ini masih belum dilaksanakan pembangunannya. Namun masyarakat meminta agar SMA 3 itu dibangun di Desa Suka maju," terangnya. (yus)