BNPT: Perekrutan Teroris Banyak Lewat Media Sosial

BNPT: Perekrutan Teroris Banyak Lewat Media Sosial

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Direktur Pencegahan Terorisme BNPT Brigen Pol Hamli mengatakan, perekrutan teroris banyak dilakukan di media sosial (medsos).


"Jadi sosial media itu hati-hati, terutama Facebook itu harus diawasi, terutama untuk anak-anak main medsos dalam kamar, bisa ngobrolnya bisa sampai Raqa (Suriah) sana," ujar Hamli dalam diskusi soal pencegahan terorisme di Jakarta Pusat, Jumat (25/5/2018).


Selain media sosial, cara umum perekrutan teroris dilakukan dengan pertemanan dan perkawinan.



"Jadi, tahun 2000 sampai 2012 itu banyak dari pertemanan, seperti di Surabaya itu satu kelompok. Lalu perekrutan lewat perkawinan, seperti pelaku bom panci di Istana yang dilakukan oleh seorang perempuan," jelas jenderal bintang satu ini.

 

Bom panci di Istana diketahui dibawa oleh Dian Yuli, seorang istri dari Nur Solihin. Diketahui, Nur adalah seorang yang telah berkultus terhadap Negara Islam Irak Suriah (ISIS). Pada Oktober 2016, Nur menikahi Dian, dan lantas membaiat sang istri mejadi satu bagian dari ISIS sebulan setelahnya.

 

Sumber: liputan6