Taja Pelatihan Fotografi dan Jurnalisme Online di Riau, PWI - Pertamina Hadirkan Dua Wartawan Senior

Taja Pelatihan Fotografi dan Jurnalisme Online di Riau, PWI - Pertamina Hadirkan Dua Wartawan Senior
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menggelar pelatihan fotografi dan jurnalisme online bagi wartawan di Riau. 
 
Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi wartawan dalam menghadirkan pemberitaan dan foto berkualitas.
 
Kegiatan yang diikuti sebanyak 35 wartawan media online se-Riau ini berlangsung di ruang rapat PLUT UMKM Provinsi Riau, Sabtu (12/5/2018) mulai pukul 08.30 WIB pagi hingga 16.00 WIB.
 
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua PWI Riau diwakili Sekretaris PWI Riau Amril Jambak, Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Riau, Novrizon Burman, Wakil Ketua Seksi Organisasi PWI Riau Bambang Irawan Syahputra dan Wakil Ketua Seksi Kehutanan dan Lingkungan Hidup PWI Riau Zulmiron, dan beberapa pengurus PWI Riau lainnya.
 
Sedangkan yang menjadi narasumber yakni founder Kompasiana dan PepNews, Pepih Nugraha dan fotografer senior Kompas, Arbain Rambey.
 
Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Riau, Novrizon Burman dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan pelatihan ini dapat sebagai wadah pengembangan kreativitas para wartawan. Sehingga dapat menghasilkan karya-karya jurnalistik yang baik, bertanggung jawab dan sesuai perkembangan masa kini. Apalagi saat ini media online sudah sangat banyak.
 
Rangkaian pelatihan ini, sambung Novrizon, merupakan kelanjutan dari sinergi antara Kementerian BUMN dengan PWI Pusat serta MoU antara PT Pertamina  (Persero) dan PWI yang ditandatangani pada Hari Pers Nasional 2018 pada 8 Februari 2018 di Padang.
 
Founder PepNews, Pepih Nugraha.
 
Sementara itu, founder Pepnews yang juga pendiri Kompasiana Pepih Nugraha menekankan pada pentingnya 5 W 1 H dalam penulisan berita. Dengan demikian, sebuah berita akan dianggap penting dan menarik.
 
“Bagi media online, pemilihan judul penting untuk memancing rasa penasaran,” ujar Pepih.
 
Berdasarkan survei, ungkap Pepih, 50 persen masyarakat Indonesia menggunakan internet. Sekitar 177 juta menggunakan gawai, yang tentunya juga menggunakan media sosial.
 
"Melihat besarnya pengguna media sosial itu, maka, jika seseorang ingin mendirikan media online, maka tentulah harus melihat dan memahami kondisi tersebut, yaitu memperhatikan aspek-aspek media sosial," sebut Pepih seraya memberikan masukkan dan pengetahuan terkait berbagai hal yang berhubungan dengan media online. Di mana penyajian tulisan dan teknik penyajian artikel serta judul harus menjadi perhatian.
 
"Seiring perkembangan teknologi, keberadaan media online menjadi bagian penting dalam kehidupan," katanya.
 
Sementara, fotografer Senior Kompas Arbain Rambey dalam paparannya menularkan pengetahuannya mengenai teknik, posisi, komposisi dan momen dari sebuah foto jurnalistik, mulai teori hingga praktik tentang jurnalisme foto.
 
Dikatakannya, menghasilkan keindahan suatu foto itu tak hanya berdasar pada faktor teknologi kamera yang digunakan saja. Namun fotografer harus berani mengambil gambar tanpa perlu terlalu fokus pada pengaturan teknologi alat yang digunakan.
 
“Foto yang bagus itu belum tentu indah. Foto indah belum tentu bagus. Fotografer dituntut untuk mengambil gambar, jangan malas dan terlalu fokus untuk setting auto atau manual,” beber Rambey. (rls) 
 
 
Editor: Rico Mardianto