Dalam 5 Bulan, Andi Rachman Berhasil Dorong Petani Sawit Riau Terima Rp67,8 M Dana Replanting

Dalam 5 Bulan, Andi Rachman Berhasil Dorong Petani Sawit Riau Terima Rp67,8 M Dana Replanting
RIAUMANDIRI.CO, ROKAN HULU - Petani sawit Desa Teluk Sono, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, siap memenangkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau nomor urut 4, Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno (AYO).  
 
Mereka terkesan dengan program Pemerintah Provinsi Riau di bawah kepemimpinan Andi Rachman yang berhasil membuat petani sawit mandiri memperoleh dana replanting hingga Rp67,8 miliar. 
 
"Kami tentu pingin juga dapat dana replanting itu pak. Sawit kami juga sudah tua. Sekitar satu atau dua tahun ini juga sudah harus replanting," ujar Abdul Masykur warga Desa Teluk Sono saat mengikuti kampanye dialogis dengan Andi Rachman, Jumat  (4/5/2018). 
 
Sementara Andi Rachman mengatakan dana replanting ini berasal dari pajak CPO yang kemudian dihibahkan pemerintah pusat kepada petani. Proses hibahnya dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit. 
 
Agar tepat sasaran, proses hibah juga melibatkan Dirjen Perkebunan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agraria Tata Ruang/BPN, pemerintah provinsi dan kabupaten. 
 
Penerima dana hibah ini merupakan petani sawit mandiri. Setiap kepala keluarga petani mendapat dana hibah per hektare Rp 25 juta. Maksimal per KK hanya mendapat jatah 4 hekatre. 
 
"Tapi proses untuk mendapatkan dana hibah itu panjang. Harus punya kelembagaan baik dalam bentuk kelompok tani maupun koperasi. Kita harus membuat petani bankable dan bisa dipertanggungjawabkan secara hukum dan kelembagaan. Itu yang kami dorong selama ini," ujarnya. 
 
Untuk Riau, proses persyaratan replanting petani sawit mandiri ini dimulai sejak September 2017. Hanya dalam waktu lima bulan, Pemerintah Provinsi mampu mendorong petani sawit memenuhi segala persyaratan untuk mendapatkan dana hibah. 
 
Hingga Februari 2018 ada 2.715 hektare sawit petani yang tergabung dalam 5 KUD yang mendapat dana replanting dengan nilai Rp67.875.000.000. 
 
"Dibandingkan dengan Sumatera Selatan kita lebih cepat. Sumsel itu prosesnya sudah dimulai sejak dua tahun yang lalu namun luasan perkebunan yang mendapat dana direplanting sudah sama dengan kita di Riau," ujarnya. 
 
Adapun rinciannya sebaik berikut: 
 
Kabupaten Siak
1. Kelompok Tani Setia Rukun, luas 109 hektare, total Rp2.725.000.000,-
 
Kabupaten Rohul
2. KUD Bangkit Usaha Makmur, luas 857 hektar, total Rp21.425.000.000,-
3. KUD Makarti Jaya, luas 725 hektare, total Rp18.125.000.000,-
4. KUD Intan Makmur, luas 696 hektare, total Rp17.400.000.000,-
 
Kabupaten Rohil
5. KUD Subur Makmur, luas 328 hektare, total Rp8.200.000.000,-
 
Sementara yang sedang dalam proses  pencairan total seluas 830 Ha = Rp20,75 miliar dengan rincian: 
 
1. KUD Mekar Sejahtera di Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar seluas 278 ha (x Rp25 juta) = Rp6,95 miliar.
2. KUD Sawit Subur di Kabupaten  Pelalawan seluas 552 ha (x Rp25 jt) = Rp13,8 miliar. (rls)