Ketua MPR: Indonesia Belum Keluar dari Jeratan Perilaku Korupsi

Ketua MPR: Indonesia Belum Keluar dari Jeratan Perilaku Korupsi
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Upaya pemberantasan dan pencegahan korupsi selama 20 tahun ini, sejak keluarnya TAP MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas KKN belum menunjukkan hasil yang mengembirakan.
 
"Sampai hari ini Indek Persepsi Korupsi Indonesia masih berada di rangking 98 dari 180 negara. Ini dapat ditafsirkan bahwa Indonesia belum keluar dari jeratan prilaku korupsi," kata Ketua MPR Zulkifli Hasan saat menyampaikan keterangan pers bersama Ketua MK Anwar Usman dan Ketua KPK Agus Rahardjo berkaitan pelaksanaan Festival Konstitusi dan Anti Korupsi, di Komplek Parlemen Senayan, Jumat (27/4/2018).
 
Namun di sisi lain kata Zulkifli Hasan, dapat disaksikan bahwa aparat penegak hukum, seperti KPK, kejaksaan dan kepolisian telah banyak melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap para pejabat, baik eksekutif, legislatif  maupun yudikatif.
 
"Sampai saat ini, sudah lebih dari 300 kepala daerah tersangkut korupsi. Melihat kondisi ini, tentu upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi harus bersifat komprehensif sehingga tidak mengedepankan upaya paksa melalui OTT dan penangkapan, namun perlu dilakukan perbaikan sistem yang ada," ujarnya.
 
Dia mencontohkan sistem pilkada yang diterapkan sekarang ini masih membutuhkan biaya besar yang mendorong calon kepala daerah terjerat kasus korupsi. 
 
"Perlu pemikiran bersama untuk memperbaiki hal ini, sehingga demokrasi yang sudah berjalan baik dapat berjalan seiring modernisasi dunia melalui pencegahan dan pemberantasan korupsi," katanya.
 
Terkait penyelenggaraan Festival Konstitusi dan Anti Korupsi, Zulkifli menjelaskan bahwa kegiatan tersebut akan diselenggarakan di Universitas Sumatera Utara (USU) tanggal 14 - 15 Mei 2018 mendatang.
 
Tujuan kegiatan tersebut kata Zulkifli, sebagai momentum bagi bangsa Indonesia untuk memahami dan sadar terkait aturan dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu konstitusi serta berbagai upaya pencegahan dan penyadaran bagi masyarakat bahwa prilaku korupsi masih banyak dan tumbah subur di negeri ini.
 
"Harapan kami dengan adanya festival ini dapat merumuskan masukan bagi kebijakan yang sifatnya komprehensif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi," harap Zulkifli. 
 
 
Reporter: Syafril Amir
Editor: Rico Mardianto