Udara Pekanbaru tak Sehat

Titik Api Tetap Tinggi

Titik Api Tetap Tinggi

JAKARTA (HR)-Ancaman kebakaran hutan dan lahan di Riau masih terus berlanjut. Hingga Minggu (12/7) kemarin, titik panas masih tinggi. Untuk kawasan Sumatera, Riau juga tercatat sebagai daerah yang memiliki titik panas terbanyak, yang mencapai 167 titik.

Masih maraknya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) membuat kualitas udara di Bumi Lancang Kuning menjadi tidak sehat, termasuk Kota Pekanbaru.

Bahkan di Kecamatan Payung Sekaki, ditemukan lahan seluas puluhan hektare terbakar, Minggu (12/7). Kuat dugaan, lahan tersebut sengaja dibakar.

Menurut Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),  Sutopo Purwo Nugroho, MInggu kemarin, dari pantauan satelit Modis ditemukan ada 237 hotspot di Sumatera. Dari jumlah itu, Riau adalah yang terbanyak dengan 167 titik, Sumatera Utara 37, Sumatera Selatan 14, Jambi 18 dan Lampung satu titik.

Kabut asap juga sudah menyebabkan jarak pandang turun. Kondisi itu terjadi di Pekanbaru dan Pelalawan yang saat ini jarak padang berkisar 3 kilometer. Bahkan untuk Kota Dumai, jarak padang hanya berkisar 1 kilometer.

Menurutnya, salah satu upaya mengatasi Karhutla adalah dengan terus melakukan modifikasi cuaca atau hujan buatan. Dikatakan, BNPB bersama BPPT, KemenLHK dan TNI AU terus melaksanakan hujan buatan di Riau dan Sumatera Selatan.

Di Riau hujan buatan dilakukan sejak 22 Juni 2015 hingga sekarang dengan pesawat CN-295 TNI AU. Sebanyak 36,5 ton garam (NaCl) telah ditaburkan ke dalam awan dari pesawat sebanyak 21 kali penerbangan.

Tidak hanya di daerah, Karhutla juga terjadi di Kota Pekanbaru. Pada Minggu siang kemarin, diketahui ada lahan seluas puluhan hektare terbakar. Lahan tersebut berada di Kecamatan Payung Sekaki, tepatnya di Jalan Riau ujung dan Jalan Sido Rukun kelurahan Labuhbaru Barat..

Tak tanggung-tanggung, Walikota Pekanbaru Firdaus tampak turun langsung memimpin pemadaman api.

Saat mendatangi lokasi, Firdaus tampak kesal. Walikota beserta rombongan langsung melakukan upaya pemadaman agar api tidak semakin meluas. Ketika itu, Wako juga meminta Camat Payung Sekaki Zarman Chandra serta dua lurah terkait untuk memastikan siapa pemilik lahan yang sedang terbakar tersebut.

Walikota Firdaus menduga, kedua lokasi tersebut sengaja dibakar, karena terlihat kondisi lahan dalam pengerjaan pembersihan.

“Kita sayangkan sekali tindakan pemilik lahan atau pihak yang melakukan pembakaran ini. Sepertinya tidak menghiraukan larangan hukum untuk tidak membakar lahan atau hutan. Makanya kita minta Camat dan Lurah memastikan siapa pemiliknya, selanjutnya buat laporan kepada pihak kepolisan untuk diproses secara hukum,’’ tegasnya.
 
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sugarin, menuturkan, hingga Minggu kemarin, Kabupaten Rokan Hilir menjadi kabupaten terbanyak terpantau jumlah titik panasnya. Yaitu sebanyak 82 titik panas. Di Bengkalis ada 40 titik, Dumai ada 19 titik, Rokan Hulu ada 6 titik.

Selanjutnya di Pelalawan ada 5 titik, Siak dan Kepulauan Meranti masing-masing ada 4 titik, Pekanbaru, Indragiri Hulu serta Indragiri Hilir masing-masing terdapat 2 titik dan di Kampar terdeteksi 1 titik.

"Dengan jumlah titik panas sebanyak itu di Riau, membuat kualitas udara di Pekanbaru yang ditunjukkan alat pemantau PM10 ISPU masuk dalam kategori tidak sehat," terang Sugarin. (bbs, rtc, grc, sis)