Keberadaan Kanal PT Arara Abadi Sungai Rawa

Sumber Air dan Pendapatan Kering

Sumber Air dan Pendapatan Kering

SUNGAI APIT (HR)- Kanal milik PT Arara Abadi yang berada di sekitar Sungai Rawa membuat Sungai Batang Uwat menjadi kering dan dangkal. Warga yang hidup di sekitar daerah aliran sungai pun menjadi sengsara.

Lumpur limbah dari PT AA saat panen akasia memenuhi sungai tersebut. Akibatnya perairan yang ada di sungai tersebut menjadi dangkal, dan ikan-ikan yang biasanya dicari para nelayan untuk memenuhi kebutuhan keluarga menjadi punah dan langka.

Dijelaskan Penghulu Kampung Rawa Mekar Jaya, Suwito, Selasa (3/3), selama ini warganya sangat kesulitan mencari air Biasanya ketika musim kemarau mereka menggunakan Sungai Batang Uwat sebagai sumber air dan sumber mata pencarian nelayan. Namun saat ini, warga tempatan menjadi sengsara. Biasanya, kata penghulu, masyarakat kalau ingin mencari lauk pauk, mereka pergi ke sungai untuk memancing dan memasang bubuh. Namun sekarang, jangankan pasang bubuh, memancingpun sangat sulit untuk mendapatkan ikan lele dan ikan-ikan khas Batang Uwat.

"Sungai Batang Uwat sekarang menjadi lumpur dan sebagian juga kering. Sehingga masyarakat tempatan semakin kesulitan mencari air. Bahkan nelayan sudah tidak dapat lagi mencari ikan di sungai tersebut untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari," jelas  Penghulu Suwito.

Suwito berharap PT Arara Abadi membersihkan atau menggali sungai tersebut agar masyarakat tidak kesulitan lagi mencari air dan mencari ikan. Ia meminta PT AA agar bisa mengembalikan sungai tersebut seperti semula.
Salah satu nelayan Anto mengaku, dirinya sampai saat ini harus mencari pekerjaan lain yakni tukang panen sawit dan kuli bangunan.

"Mau berbuat apa lagi Bang, kita mau cari ikan saja sekarang susah. Jangankan untuk dijual, untuk kebutuhan lauk keluarga saja susahnya minta ampun. Dulu kita sangat mewah sekali cari ikan Keli Lembat (lele panjang) di sini. Cukup kita pancing atau gunakan bubuh yang dipasang di pinggiran sungai ketika sore hari,  besok paginya sudah dapat banyak ikan," tuturnya sedih.

Sementara itu Kepala PT Arara Abadi melalui humasnya Suparlan mengatakan, keringnya air di sungai tersebut bukan karena faktor pembuatan kanal yang dilakukan PT Arara Abadi. Namun karena musim kemarau.

"Sungai tersebut kering bukan karena kanal yang kita buat, tapi karena sekarang ini lagi musim kemarau. Semua sumur atau parit rata-rata sudah kering semua. Memang untuk sungai yang dangkal tersebut kita wacanakan akan dibersihkan dan dikelola oleh masyarakat untuk beternak ikan, tapi itu nanti. Saat ini yang  kita lakukan memberikan bantuan air bersih setiap hari 2 tangki mobil air," pungkasnya singkat. ***