Pers Diminta Ikut Membumikan Pancasila

Pers Diminta Ikut Membumikan Pancasila
JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Sekjen PDIP Kristiyanto meminta pers ikut berperan aktif dalam membangun peradaban bangsa Indonesia yang lebih maju dengan membumikan Pancasila. 
 
“Saya berharap peran pers dalam membumikan Pancasila,” kata Hasto ketika menutup Kursus Politik Pancasila dengan mengusung tema 'Jiwa dan kepribadian Bangsa Indonesia' di Kantor PDIP Jl Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (13/8) malam.
 
Khusus Politik Pancasila yang diselenggarakan Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP itu merupakan angkatan pertama dengan peserta seratusan wartawan dari berbagai media massa.
 
Hasto mengutip pernyataan Presiden RI pertama, Soekarno, bahwa di dunia ini ada dua kekuatan yang maha dahsat, yakni kekuatan matahari dan kekuatan pers. "Kekuatan pers-lah yang mampu memberikan cahaya bagi dunia,” kata Hasto Kristiyanto.
 
Menyadari hal itulah, PDIP memberi kesempatan pertama bagi kalangan wartawan untuk menjadi peserta kursus politik Pancasilan tersebut. 
 
"Tidak ada motif terselubung ataupun agenda politik dalam penyelenggaraan kursus politik ini. Forum ini hanya semata-mata membangun dialog dengan rekan-rekan media massa, insan pers. Kita membangun platform NKRI dan ingin menjalin persahabatan, membangun kesadaran dalam rangka memperkuat identitas kebangsaan,” imbuh Sekjend PDIP itu.
 
Hasto menambahkan, PDIP selalu terbuka serta ingin mendengarkan secara langsung keluh kesah insen pers agar bisa duduk bersama sebagai sebuah bangsa. Mengingat peran penting media sebagai bagian dari pilar demokrasi. 
 
“Ini adalah sikap keterbukaan partai, sikap ingin membangun komunikasi, duduk bersama berdialog sebagai sebuah bangsa,” ujar dia.
 
Hasto juga menegaskan bahwa PDIP siap untuk dikritik. "Kami siap untuk dikritik dan fakta-fakta yang disampaikan dalam kritikan itu dijadikan bahan evaluasi bagi kami dalam memperbaiki kinerja partai," ujar Hasto.
 
Apa yang disampaikan Hasto tersebut dibuktikan dengan kritikan peserta dalam rekomendasi yang disampaikan masing-masing kelompok diskusi. Dalam menelorkan rekomendasi, peserta dibagi lima kelompok, sesuai dengan lima sila yang ada di Pancasila. Mereka dengan menyampaikan kritikan yang tajam terhadap Presiden Jokowi dan PDIP dalam mengimplentasikan Pancasila.
 
Tampil sebagai nara sumber dalam kursus politik tersebut antara lain Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKPPIP), Budayawan Ahmad Sobari dan Anggota MPR Ahmad Basarah.
 
Kemudian juga tampil tiga kepala daerah, yaitu Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas; Bupati Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Hasto Wardoyo; dan Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Hendar Prihadi. Mereka menyampaikan program kerja pemerintah daerah  masing-masing dalam mengimplementasikan Pancasila. 
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 15 Agustus 2017
 
Reporter: Syafril Amir
Editor: Nandra F Piliang