Pemprov Riau dan Kementerian PUPR Tandatangani Pembangunan SPAM di Durolis

Pemprov Riau dan Kementerian PUPR Tandatangani Pembangunan SPAM di Durolis
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Setelah berpuluh-puluh tahun belum pernah mendapat air bersih, kini ratusan ribu masyarakat di tiga kabupaten/kota yakni, Rokan Hilir, Bengkalis dan Kota Dumai, mulai tahun 2019 akan merasakan bagaimana mudahnya mendapatkan air bersih.
 
Pemerintah Provinsi Riau, bersama pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melaksanakan penandatangan bersama dan perjanjian kerjasama, pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) regional Dumai, Rokan Hilir dan Bengkalis (Durolis), Senin (19/6) di Gedung Serindid Gubernuran Riau.
 
Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum Regional Durolis diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Riau, melalui Gubernur Arsyadjuliandi Rachman sebagai bagian dalam perwujudan komitmen Pemerintah Provinsi untuk peningkatan pelayanan dasar publik, yakni pelayanan di bidang air minum
 
Penandatangan kesepakatan tersebut langsung dilakukan oleh Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo, Direktorat Sumber Daya Air Kementerian PUPR M Amir Hamzah, Wlikota Dumai Zulkifli AS, Bupati Rokan Hilir Suyatno, dan Bupati Bengkalis Amril Mukminin.
 
Gubernur Riau dalam sambutannya mengatakan, masyarakat Riau patut bersyukur, karena apa yang telah diidam-idamkan selama ini akhirnya terwujud. Program yang digagasnya bersama Pemerintah pusat ini, program yang menyentuh langsung ke masyarakat, yang sudah berpuluh tahun tidak mendapatkan air bersih.
 
"Kita perlu mensyukuri dan ini sejarah baru bagi provinsi Riau, di bulan yang penuh rahmat ini mendapatkan hikmah. Memang program air bersih ini yang ditunggu-tunggu masyarakat di tiga daerah, Bengkalis, Dumai dan Rokan Hilir. Dan program yang menyentuh masyarakat ini akan terus kita lakukan," ujar Gubri.
 
Dijelaskan Gubri, SPAM Regional Durolis merupakan ‎proyek strategis bagi Provinsi Riau, karena nilai proyeknya mencapai Rp760 miliar dengan kapasitas 1.500 It/detik yang terbagi tiga tahap. Sementara, anggaran dari Pemerintah mencapai Rp365 miliar, dan dari Provinsi mencapai Rp240 miliar, dan sisanya dibantu oleh tiga Kabupaten/Kota.
 
"Kalau kita mau tambah kapasitas 1.600 lt/detik nilainya sampai Rp1 triliun juga. Jadi yang Rp760 miliar itu pembiayaannya ada dari APBN, ABPD Provinsi dan Kabupaten/Kota, yang sudah dibagi di kesepakatan kerjasama," ungkapnya.
 
"Jadi kita akan membantu masyarakat menyediakan air bersih. Makanya tadi pak Dirjen mengingatkan agar kita serius, termasuk nanti dalam pengelolaannya kalau SPAM sudah selesai dibangun. Misalnya provinsi menyediakan PBD, sedangkan kabupaten kota PDAM-nya," tambah Gubri.
 
Sementara itu, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo, mengatakan, SPAM yang mulai dikerjakan tahun ini adalah upaya Pemerintah Provinsi Riau bersama Kementerian PUPR dan ketiga Pemerintah Kabupaten/Kota, yang terletak di wilayah pesisir Riau yang secara sinergik akan mewujudkan pelayanan air minum yang layak bagi masyarakat di ketiga wilayah tersebut.
 
"Sesuai dengan amanah Undang-undang dasar, yang menyebutkan bahwa bumi dan air adalah milik negara yang digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Penyediaan air minum yang layak di Provinsi Riau menjadi tanggungjawab kita semua baik pemerintah, masyarakat, maupun peran serta swasta dalam rangka upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs)," ujar Hartoyo.
 
"Dimana pada akhir tahun 2019 dimana diharapkan 100% masyarakat Riau dapat mengakses layanan air minum yang layak. SPAM Regional Durolis adalah salah satu skenario pengembangan air minum regional yang akan dikembangkan di seluruh wilayah Provinsi Riau," tambahnya.
 
Mulai tahun 2017 ini, SPAM akan melayani di 6 Kecamatan di Kota Dumai (Dumai Kota, Dumai Barat, Dumai Timur, Dumai Selatan), 4 Kecamatan di Rokan Hilir (TP TJ Melawan, Bangko, Rimba Melintang, Batu Hampar, Bangko Pusako) dan 2 Kecamatan di Bengkalis (Mandau, Pinggir) dengan masing-masing jumlah sambungan Rumah (SR) yang akan terbangun di Dumai 15.000 SR, Rokan Hilir 10.000 SR, Bengkalis 15.000 SR.
 
Sumber air yang digunakan dalam pembangunan air minum Durolis berasal dari Sungai Rokan yang menjadi sumber air baku satu-satunya yang layak digunakan untuk pelayanaan air minum di ketiga wilayah tersebut. Tahap I ini akan menelan biaya kurang lebih Rp 800 miliar yang didanai bersama oleh APBN, APBD Provinsi dan APBD III Kabupaten/Kota.
 
"Diharapkan pada akhir tahun 2018 masyarakat di Rokan Hilir akan dapat menikmati pelayanan air minum yang layak. Kemudian pembangunan jaringan pipa distribusi yang cukup panjang untuk melayani Dumai dan Wilayah Duri sekitarnya dapat dinikmati pada akhir tahun 2019," jelasnya.
 
Terpisah, Bupati Rokan Hilir, Suyatno, menyatakan apresiasinya kepada Gubernur Riau dan pemerintah pusat yang telah mengusahakan dibangunnya jaringan air bersih bagi 670 ribu warga Rokan Hilir. "Sudah bertahun-tahun berganti pemimpin baru tahun ini terealisasi, apa yang menjadi harapan masyarakat," ujarnya.
 
"Ini yang ditunggu-tunggu masyarakat sudah bertahun-tahun baru ini terwujud. Tentu kita bersyukur dan terimakasih kepada Gubernur dan Pemerintah pusat, yang telah memperhatikan negeri ini. 670 masyarakat Rohil belum ada menikmati air bersih, mudah-mudahan program ini berjalan lancar," kata Suyatno. (adv/nur)
 
Editor: Nandra F Piliang