Upacara Hari Lahir Pancasila di Rohul

Sukiman Bacakan Amanat Presiden: Ada Paham Intoleran yang Memusuhi Pancasila

Sukiman Bacakan Amanat Presiden: Ada Paham Intoleran yang Memusuhi Pancasila
PASIR PENGARAIAN (RIAUMANDIRI.co) - Meski telah ditetapkan setiap 1 Juni sebagai hari libur nasional oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 2016 lalu, akan tapi ribuan pegawai tetap antusias memadati halaman kantor Bupati Rokan Hulu (Rohul)  untuk mengikuti upacara hari lahirnya Pancasila itu.
 
Dalam upacara tersebut, inspektur upacara dipimpin Wakil Bupati Rohul H. Sukiman, dihadiri Ketua DPRD Rohul, Wakapolres Rohul, Kajari, Ketua Pengadilan Negeri Pasir Pengaraian, Tokoh masyarakat, tokoh agama, dan sejumlah undangan lainnya yang berasal dari forum komunikasi pemerintah daerah (Forkompinda).
 
Amanat Presiden RI Joko Widodo yang dibacakan oleh Wakil Bupati Rohul, H. Sukiman, menyampaikan, 1 Juni merupakan hari lahir Pancasila dan telah  ditetapkan sebagai hari libur oleh Presiden Joko Widodo di Jakarta pada 1 Juni 2016.
 
“Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa pagi hari ini berkumpul menyelenggarakan upacara peringatan hari lahir Pancasila untuk yang pertama kalinya. Upacara ini menunjukan komitmen agar mendalami menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat berbangsa dan bernegara,” Sukiman membacakan amanat Presiden Joko Widodo.
 
Dilanjutkan Sukiman, Pancasila adalah bagian dari kodrat yang berdasarkan kesepakatan para pejuang Indonesia yang memiliki keberagaman dari Sabang sampai Merauke. Berbagai agama, adat istiadat, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk Indonesia, itulah kebhinekaan Tunggal Ika.
 
"Namun, kebhinekaan kita sedang diuji saat ini. Ada pandangan dan tindakan yang mengancam ke Bhinekaan tidak toleran yang memusuhi ideologi Pancasila. Masalah ini semakin mencemaskan tatkala diperparah oleh penyalahgunaan media sosial dengan menggaungkan berita bohong," tambahnya membacakan amanat Presiden Jokowi.
 
Jika perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain, radikalisme telah melahirkan konflik sosial dan perang saudara. Namun dengan Pancasila dan undang-undang Dasar 1945 dalam bingkai kesatuan negara NKRI dan Bhineka Tunggal Ika masyarakat bisa terhindar dari masalah tersebut. Rakyat Indonesia bisa hidup rukun untuk memajukan negeri ini. Dengan Pancasila, Indonesia adalah rujukan masyarakat internasional yang damai adil dan makmur.
 
"Di tengah situasi seperti saat ini, peran aktif para ulama, Ustad, pendeta Pastor, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila melalui pengamalan Pancasila di dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara harus terus ditingkatkan," lanjut Sukiman membacakan amanat Jokowi.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 02 Juni 2017
 
Reporter: Agustian
Editor: Nandra F Piliang