Laporan Mossad Nyatakan

Tidak Ada Senjata Nuklir di Iran

Tidak Ada Senjata Nuklir di Iran

TEL AVIV (HR) – Sebuah bocoran dokumen rahasia dinas intelijen Israel, Mossad, untuk Perdana Menteri  Israel, Benyamin Netanyahu, berhasil didapat oleh kantor berita Al Jazeera. Dalam dokumen tersebut, Mossad menyanggah ketakutan PM Netanyahu terhadap program nuklir Iran.
Pada 2012, Benyamin Netanyahu memberikan peringatan kepada Majelis Umum PBB mengenai bahaya program senjata nuklir Iran yang pada saat itu, menurut Netanyahu, telah selesai hingga 70 persen. Namun, laporan rahasia Mossad menyatakan klaim Netanyahu tersebut tidak benar. Iran dilaporkan belum memulai pekerjaan yang diperlukan untuk membuat senjata nuklir jenis apa pun dan hanya mengerjakan bidang pekerjaan yang diperbolehkan seperti pengayaan uranium.
Laporan itu dikirimkan kepada Dinas Keamanan Negara Afrika Selatan (SSA) pada Oktober 2012, hanya berselang beberapa minggu setelah Netanyahu berpidato dengan diagram bergambar bom bertuliskan 70 persen di depan Majelis Umum PBB.
PM Netanyahu, Maret mendatang, dijadwalkan akan berbicara kepada Kongres Amerika Serikat (AS) untuk memberi peringatan serupa dan mencegah pembicaraan yang sedang terjadi antara AS dan Iran mengenai program nuklir, mencapai kesepakatan.
Dia diketahui sangat menentang segala hal yang berkaitan dengan program nukilr Iran dan berharap AS tidak berkompromi mengenai hal tersebut. Sikapnya ini menyebabkan ketegangan hubungan antara AS dan Israel beberapa bulan belakangan.
Laporan media dan pernyataan-pernyataan mantan pejabat dan pejabat senior dari Departemen Pertahanan Israel, sering kali menunjukkan mereka tidak setuju terhadap sikap Netanyahu terhadap Iran.
Mantan pemimpin Mossad Meir Dagan menyatakan sikap bermusuhan Netanyahu dapat membawa Israel kepada perang melawan Iran. Dia juga berpendapat menyerang Iran sebelum semua opsi dipertimbangkan adalah sebuah ide bodoh.
“Serangan kepada Iran sebelum menggunakan segala pendekatan bukanlah sebuah jalan yang baik,” kata Meir Dagan pada awal 2012, seperti dikutip dalam laporan yang ditulis Al Jazeera, Selasa (24/2).
Iran dilaporkan telah setuju untuk menetralisir atau menghancurkan persediaan uraniumnya sebagai bagian dari perjanjian yang dilakukan dengan P5+1 (AS, China, Rusia, Perancis, Inggris, ditambah Jerman).
Saat ini, Iran dan P5+1 sedang membicarakan sebuah rencana perjanjian permanen mengenai program nuklirnya. Iran berkeras bahwa program nuklirnya digunakan untuk tujuan damai, dan perjanjian ini dirancang untuk mencegah program tersebut berubah menjadi program pengembangan senjata.(okz/ivi)