Dinsos Sudah Salurkan Bantuan ke 6 Desa

Dinsos Sudah Salurkan Bantuan ke 6 Desa
BONAI DARUSALAM (riaumandiri.co) - Sebanyak enam Desa yang terparah direndam banjir di Kecamatan Bonai Darussalam, yakni Desa Titian Gading, Desa Kasang Mungkal, Desa Desa Kasang Padang, Teluk Sono, Desa sontang dan Desa Bonai, telah disalurkan bantuan oleh Pemerintah Kabupaten Rohul, Senin (6/3).
 
Sesuai penuturan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak (DSP2PA) Marjoko, kepada Haluan Riau, Selasa (7/3) mengatakan bantuan yang disalurkan untuk korban banjir tersebut bersifat penanggulangan sementara seperti air mineral, ikan sarden, dan sejumlah bahan makanan lainnya.
 
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Plt. Bupati Rokan Hulu, H. Sukiman, kepada masyarakat korban banjir melalui Pemerintah Kecamatan Bonai Darussalam, pada pada Senin (6/3). Bantuan tersebut diserahkan, menindak lanjuti laporan masyarakat yang disampaikan secara lisan kepada DSP2PA Rohul.
 
“Sedangkan desa lainnya yang terendam banjir belum disalurkan bantuan karena kita masih menunggu laporan dari masyarakat. Namun demikian, sesuai informasi terakhir yang kita teriman, banjir yang melanda 6 Desa di Kecamatan Bonai Darussalam, airnya sudah mulai surut,”
 
Ditanya ketersediaan stok, Marjoko, mengaku masih tersedia dan terpenuhi. Karena menurutnya ketersediaan stok bantuan untuk korban banjir atau bencana alam lainnya di Kabupaten Rokan Hulu didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.
 
 “Bantuan seperti selimut, beras, belum kita salurkan karena kita menilai banjir yang merendam rumah penduduk tidak berlangsung lama dan sudah surut. Jadi, soal stok kebutuhan pangan bagi korban banjir tidak perlu di khawatirkan,”pungkasnya.
 
Ditempat terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rohul, Aceng Herdiana, sebelumnya menjelaskan, banyaknya rumah warga yang terendam banjir akibat meluapnya sungai Rokan, membuat Pemkab Rohul mengambil kebijakan dengan menetapkan Status Tanggap Darurat Banjir. 
 
Penetapan status ini, bertujuan agar seluruh pihak dapat waspada terhadap potensi banjir yang bisa terjadi kapan saja.
 
“Pada 28 februari 2017 lalu kita sudah tetapkan status tanggap darurat sejak dan pemberlakukanya kondisional hingga curah hujan Rohul menurun intensitasnya”ujarnya.
 
Dijelaskanya, dari 16 Kecamatan yang ada di Rohul, hanya Kecamatan Pendalian IV Koto dan Kecamatan Tambusai Utara yang berstatus aman dari Potensi Banjir. 
 
Sementara 14 kecamatan lain,seperti Kecamatan Rambah, Rambah Samo, Rambah hilir, kepenuhan,  kepunhan Hulu, Bonai Darusalam,  Ujung Batu, Pagaran Tapah,  kunto Darusalam, Tambusai, Rokan IV Koto, Bangun Purba, Tandun dan Kabun, Termasuk dalam daerah rawan bencana Banjir karena posisi daerahnya berada di Hulu dan hilir Sungai.
 
Aceng menyebutkann, Sebagai Langkah Antisipatif menghadapi Potensi Banjir ditengah tingginya Curah Hujan, BPBD Rohul terus melakukan pemantauan Kondisi air di Sungai-sungai besar di Rokan Hulu.  Selain itu, BPBD rohul juga selalu melakukan Koordinasi Internal dan juga Berkoordinasi dengan  TNI-Polri dan Pemerintah Kecamatan.
 
“kita siaga terus memonitor kondisi sungai dan  masyarakat, kita juga selalu melakukan kordinasi aktif dengan BPBD provinsi TNI- POLRI serta pihak kecamatan, sehingga ketika potensi banjir ada, maka kita siap melakukan tindakan  dan evakuasi”  ujar aceng.
 
Dikarenakan masih tingginya Curah Hujan, Aceng  Menghimbau kepada seluruh masyarakat, Khusunya yang berada di daerah bantaran sungai besar agar dapat meningkatkan waspada. Masyarakat juga diminta menjaga kelestarian hutan, sebab Hutan yang menjadi resapan air di Rohul kondisinya saat ini sudah berkurang.