Cegah DBD Meluas, DPRD Minta Diskes Bagikan Abate dan Lakukan Fogging

Cegah DBD Meluas, DPRD Minta Diskes Bagikan Abate dan Lakukan Fogging
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Cuaca belakangan ini memasuki musim hujan menjadi faktor meningkatnya kasus DBD. Untuk kalangan DPRD Pekanbaru mengharapkan kepada Diskes selaku mitra kerjanya, untuk melakukan langkah yang lebih tepat, cepat, serta jitu.
 
Salah satu cara agar dapat mengantisipasi kejadian lebih dini, Diskes diminta membagikan bubuk abate kepada masyarakat, untuk mengantisipasi tersebarnya penyakit nyamuk aegipty tersebut.
 
"Abate tersebut bisa disalurkan ke ke daerah-daerah yang kasus DBD-nya tinggi. Seperti di Marpoyan Damai, Tampan dan Tenayan Raya. Jika memang abate tersebut sudah tersedia, bagikan sekarang. Jangan tunggu kasus semakin banyak," tegas Wakil Ketua DPRD Pekanbaru Sigit Yuwono ST, Senin (20/2).
 
Lebih lanjut kata politisi Demokrat ini, bubuk abate tersebut tidak boleh diperjualbelikan. Sebab, pemerintah tidak pernah memungut biaya dalam mendistribusikan bubuk abate kepada warga.
 
Bahkan Kepala Diskes Riau, Mimi Yuliani Nazir sebelumnya menegaskan, abate yang berasal dari pemerintah didistribusikan kepada warga melalui dinas kesehatan seluruh kabupaten dan kota, disalurkan secara gratis.
 
Apabila ada oknum yang mengaku dari perwakilan pemerintahan (Diskes), dengan meminta bayaran, itu tidak dibenarkan. Masyarakat bisa melaporkannya. "Abate ini sudah banyak dijual di toko. Tapi jika itu program Diskes dan membagikannya, itu gratis," katanya.
 
Selain membagikan abate, Sigit Yuwono juga berharap agar Diskes bisa segera melakukan fogging, sembari menggelar sosialisasi terkait bahaya DBD ini kepada masyarakat. "Kita sangat tahu dengan SOP Diskes. Tapi dengan 78 kasus DBD yang terjadi di Pekanbaru saat ini, kita minta Diskes tidak perlu menunggu lagi," harapnya.
 
Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, hingga pekan ke enam tahun 2017 ini, ditemukan 78 kasus DBD. Kasus terbanyak di Kecamatan Marpoyan Damai dengan 14 kasus, Kecamatan Tampan 13 kasus dan Kecamatan Bukit Raya 13 kasus.
 
Selebihnya di Sukajadi 1 kasus, Senapelan 2 kasus, Pekanbaru Kota 4 kasus, Rumbai Pesisir 6 kasus, Rumbai 5 kasus, Kecamatan Lima Puluh 7 kasus, Tenayan Raya 6 kasus, Payung Sekaki 7 kasus, dan Kecamatan Sail nihil.
 
Baca juga di Koran Haluan Riau edisi 21 Februari 2017
 
Reporter: Joni Hasben
Editor: Nandra F Piliang