Karhutla Kembali Mengancam Riau

Karhutla Kembali Mengancam Riau

Sepanjang tahun 2016, masyarakat Riau bisa bernafas lega. Trauma bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak terjadi lagi di tahun tersebut. Kendati kebakaran hutan dan lahan menghanguskan ribuan hektare lahan di Riau, akan tetapi, kebakaran tersebut tidak menyebabkan terjadinya kabut asap seperti yang terjadi tahun-tahun sebelumnya.

Seperti tahun 2015 silam dan belasan tahun sebelumnya yang menyebabkan kerugian yang begitu besar bagi masyarakat Riau, baik dari sisi kesehatan, pendidikan maupun ekonomi.
Memasuki tahun 2017, kekhawatiran akan terjadi lagi karhutla mulai muncul. Kekhawatiran itu sangat beralasan karena musim kemarau masih berlangsung“. Apalagi cuaca ekstrem panas akan memasuki wilayah Riau pada tahun ini.

Data yang dikeluarkan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru pada Rabu, 11 Januari 2017, kembali terdeteksi sembilan titik panas yang mengindikasikan adanya karhutla tersebar di Bumi Lancang Kuning.

Titik panas tersebar di Rokan Hulu, Rokan Hilir, Siak dan Kepulauan Meranti. Di Rokan Hulu dan Rokan Hilir, masing-masing terpantau tiga titik panas.

Di Rokan Hilir, titik panas terdeteksi di Kecamatan Bagan Sinembah dan Tanah Putih. Sementara di Rokan Hulu, titik panas terdetksi di Kecamatan Rokan Empat Koto dan Tembusan. Selanjutnya dua titik panas terpantau di Kabupaten Siak. Keduanya terpantau di Kecamatan Siak Sri Indra Pura. Sementara satu titik panas lainnya terpantau di Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Dari sembilan titik panas tersebut, empat di antaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat adanya kebakaran dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen. Empat titik api terdeteksi di Rokan Hilir dua titik serta Rokan Hulu dan Siak masing-masing satu titik.

Kita berharap pemerintah dan seluruh stakeholde yang terkait dengan penanganan karhutla untuk kembali menyiapkan langkah-langkah antisipasi, seperti yang dilakukan pada tahun lalu.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewyk Pusung, patut kita apresiasi. Dia kembali menargetkan pada tahun 2017 ini Riau terbebas dari asap, serta kebakaran lahan dan hutan. Seperti apa yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 yang lalu Riau terbebas dari asap.

Jenderal bintang dua ini, mengatakan, apa pun akan dilakukanny bersama personelnya di TNI, demi untuk menjaga Riau bebas dari asap seperti pada tahun lalu.
"Saya Pak Kapolda, pak Danrem, pak Gubernur, kita solid satu, menjadikan Riau bebas asap tahun ini. Kita lakukan pencegahan lebih awal," kata Pangdam.

Tekad Pangdam itu harus didukung penuh oleh semua pihak yang terkait dengan penangangan karhutla. Tidak hanya pemerintah, pihak swasta atau korporasi yang memiliki lahan perkebunan tetap komit dan konsisten untuk mencegah terjadinya karhutla. Semoga Riau pada tahun 2017 ini bebas dari karhutla.