SMKN 4 Pekanbaru Diduga ‘Proyekkan’ Lahan Parkir Warga

SMKN 4 Pekanbaru Diduga ‘Proyekkan’ Lahan Parkir Warga

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Pekanbaru diduga telah 'memproyekkan' lahan parkir milik seorang warga.

Uang sewa parkir dari siswa yang memarkirkan kendaraannya di lokasi tersebut diketahui bagi hasil dengan pihak sekolah. Tarif parkir tersebut dikeluhkan oleh para pelajar.

Lokasi parkir tersebut terletak tidak jauh dari sekolah dan diketahui milik H Syukram. Kepada Haluan Riau, Syukram menerangkan kalau penggunaan lahannya sebagai tempat parkir karena lahan sekolah tidak memadai untuk menampung kendaraan yang dibawa oleh siswa.


"Di sini, kendaraan membludak. Tidak bisa lagi parkir di dalam sekolah. Dulu, siswa parkirnya sembarangan. Pernah juga ada motor yang hilang," kata Syukram mengisahkan.

Atas inisiatif pihak sekolah, kata Syukram, warga diminta untuk menyediakan lahan. Karena dirinya memiliki lahan yang mencukupi, makanya dirinya menyediakan lahan.

Untuk menjaga kendaraan para siswa, Syukram mengaku kendaraan tersebut dijaga hingga sore hari. "Belum lagi kalau ada yang eskul. Bisa sampai jam 5 sore parkirnya. Bayarnya segitu juga," aku Syukram.

Saat ditanya, apakah ada sistem bagi hasil antara dirinya selaku pemilik lahan dengan pihak sekolah, Syukram hanya tertawa. "Hehehe.. itu rahasia perusahaan. Sudah tahu sama tahu saja," elak Syukram. "Maaf kalau soal itu, saya tidak bisa jawab," sambungnya.

Terpisah, Kepala SMK Negeri 4 Pekanbaru, Drs Dwi Bowo Sukmono, juga mengaku perihal tersebut. Dikatakannya, sekolah yang dipimpinnya tidak memiliki lahan yang memadai untuk menampung kendaraan para siswa. "Dia (warga,red) kan punya lahan, sedangkan tempat lahan kita tidak ada," terang Bowo.

Penggunaan lahan warga untuk tempat parkir tersebut, aku mantan Kepala SMK Negeri 6 Pekanbaru, sudah berlangsung beberapa bulan terakhir, di mana siswa yang memarkirkan kendaraannya dipungut biaya.

"Itu sudah tiga bulan terakhir. Parkirnya dari pagi sampai sore. Kalau tidak salah Rp1.000 atau Rp2.000. Dia (pengelola parkir,red) kan ada pekerjanya juga," terangnya.

"SMK Negeri 2, SMK Negeri 1. Itu kan juga di lahan masyarakat. Masyarakat menyediakan tempat parkir. SMA Negeri 9 Pekanbaru, juga," lanjutnya.
Berbeda dengan keterangan Syuram,

Bowo dengan tegas mengelak adanya sistem bagi hasil antara pihak sekolah dan pengelola parkir. "Itu tidak ada (bagi hasil)," tegasnya mengelak.***