Dua Nakhoda Asal Indonesia Diculik di Perairan Sabah

Dua Nakhoda Asal Indonesia Diculik di Perairan Sabah

JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Untuk kesekian kalinya, ada lagi Warga Negara Indonesia yang menjadi korban aksi penculikan. Kali ini, hal itu dialami dua WNI yang bekerja sebagai nakhoda kapal ikan milik pengusaha Malaysia. Sama dengan sejumlah kejadian sebelumnya, aksi penculikan itu juga terjadi di perairan Sabah, Malaysia, Sabtu (5/11).

Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, kedua WNI itu adalah nakhoda untuk dua kapal yang berbeda. Keduanya berasal dari Buton, Sulawesi Tenggara. Mereka menahkodai Kapal SSK 00520 F dan SN 1154/4F. Belum diketahui siapa yang menculik.

"Keduanya adalah WNI bekerja secara legal di kapal penangkap ikan Malaysia," kata Arrmanatha, Minggu (6/11). Ditambahkannya, Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi telah berkoordinasi dengan Pemerintah Malaysia terkait penculikan ini. Retno berbicara langsung dengan Menteri Luar Negeri Malaysia YB Datuk Sri Anifah Aman lantaran untuk kesekian kali warga Indonesia lagi-lagi diculik di Perairan Sabah.


"Menlu menyampaikan, meminta pemerintah Malaysia untuk membantu pembebasan," tambahnya. Dalam kesempatan itu, Menlu Retno, juga mengungkapkan rasa prihatin dengan berulangnya kejadian serupa di perairan Sabah. Koordinasi juga dilakukan dengan pihak keamanan Malaysia, pemilik kapal, dan anak buah kapal yang dilepaskan kelompok tersebut.

Komunikasi tersebut dilakukan KJRI Kota Kinabalu dan KJRI Tawau untuk mendapatkan informasi lebih rinci mengenai kejadian tersebut. Atas kejadian ini, pemerintah Indonesia mengimbau para anak buah kapal Indonesia di Sabah untuk tidak melaut sementara waktu.

Mereka baru diperbolehkan berlayar sampai situasi keamanan dianggap kondusif. Peristiwa penculikan terhadap pelaut Indonesia di Sabah adalah yang kesekian kalinya. Juli lalu, tiga ABK WNI diculik oleh militan Abu Sayyaf. (kom, sis)