10 Ribuan Umat Muslim Riau Gelar Aksi Bela Islam

Kapolda Janji Sampaikan Petisi ‘Tangkap Ahok’ ke Kapolri

Kapolda Janji Sampaikan Petisi ‘Tangkap Ahok’ ke Kapolri

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Tidak hanya di Jakarta, aksi menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, untuk segera diproses hukum, juga digelar lebih 10 ribu kaum muslim di Bumi Lancang Kuning.

Kapolda Pada Jumat (4/11) kemarin, aksi tersebut digelar di Pekanbaru, Bangkinang Kabupaten Kampar, Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu Rengat Kabupaten Indragiri Hulu serta Kota Dumai.

Di Pekanbaru, aksi yang berjalan damai dan tertib itu diakhiri dengan pembacaan petisi, yang intinya mendesak pihak Kepolisian segera memproses Ahok, karena dinilai telah melakukan penistaan terhadap agama Islam.

Menanggapi aksi itu, Kapolda Riau Brigjen Pol Zulkarnain Adi Negara, menyatakan akan menyerahkan petisi tersebut ke Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. Dari pantauan lapangan, aksi Bela Islam itu dimulai dari halaman Masjid Agung An Nur dengan orasi sejumlah tokoh masyarakat Riau.

"Kita berada di sini sekarang bahwa kebenaran harus ditegakkan. Kedamaian ditegakkan," teriak Guru Besar Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Profesor Alaidin Koto.

Dikatakannya, dalam Islam disebutkan umat Islam adalah manusia terbaik dilahirkan ke dunia. Orang yang merusak kebaikan adalah orang jahat. Lebih lanjut ia melihat persoalan dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok saat ini merupakan persoalan penting terkait kedaulatan negeri.

"Ini artinya menjaga kedaulatan negeri dari orang-orang yang mencari makan dan hidup untuk di negeri ini. Demo dijamin konstitusi tetapi tunjukkan kita jaga baik jangan ada pohon yang patah. Semoga Allah SWT melindungi negara kita dari kehancuran yang diinginkan orang-orang jahat di negeri ini," imbuhnya.

Sementara, perwakilan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Provinsi Riau, Jhoni S Mundung, menyampaikan apresiasinya terhadap sikap Kapolda Riau yang turut serta menemani para demonstran.

"Kita bangga juga. Kita mau ke Polda (Riau), tetapi Bapak Kapolda (Riau) dan Kapolresta (Pekanbaru) ada di sini menemani," katanya sebelum bertolak longmarch ke Mapolda Riau, disambut riuh teriakkan takbir.

Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat Polresta Pekanbaru, Kompol Dedi Suryadi menyampaikan pesan kepada pendemo untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama melakukan aksi. Pesan ini dilaksanakan dengan baik oleh ribuan peserta aksi. Tidak ada kotoran sampah yang berserakan dan tanaman yang rusak dalam aksi tersebut.

Sesampainya di depan Mapolda Riau, tepatnya di Bundaran Tugu Zapin, massa Aksi Bela Islam langsung berteriak menyampaikan aspirasi. Dipandu Koordinator Aksi, Muhammad Sahal, mereka memenuhi satu ruas jalan di depan dan samping Mapolda Riau.

Di sini menjadi titik sentral aksi demonstrasi damai tersebut. Teriakan takbir dan menuntut Ahok untuk segera dihukum dan diproses sesuai aturan hukum, menggema di lokasi tersebut. Massa mengkritisi proses hukum yang tajam hanya ke bawah, tumpul ke atas.

"Kita umat Islam bersaudara, mendukung fatwa Majelis Ulama Indonesia, bahwa Ahok telah menistakan Alquran. Kami mendesak untuk memproses Ahok sesuai Undang-Undang yang berlaku," teriak Koordinator Aksi, Muhammad Sahal disambut takbir ribuan pendemo.

Sementara itu, ustad Maruli Hasibuan, mengatakan, reaksi umat Islam di Indonesia, tidak akan sampai sebesar ini, jika pelaku penistaan agama diproses secara hukum.


Dengan memproses yang bersangkutan secara hukum, sama halnya dengan menjaga keamanan dan keutuhan NKRI. "Tidak ada yang kebal hukum di negeri ini. Tangkap dan penjarakan Ahok," ujarnya.

Sementara dari Pemuda Muhammadiyah menyebutkan, aksi ini bukti cinta kepada Alquran dan agama Islam. Islam tidak pernah menghina agama lain. "Kami minta Pak Kapolda, sampaikan kepada Kapolri bahwa umat Islam di Indonesia minta Ahok ditangkap dan diproses hukum," teriaknya.

Sementara dari Angkatan Muda Muhammadiyah Riau. Menyampaikan, jika polisi tidak bisa menangkap Ahok, maka rakyat akan mengadili secara Islam.

Di akhir aksi, dibacakan petisi umat Islam Riau, yang terdiri dari tiga poin. Yakni mengajak umat Islam bersatu merapatkan barisan dan menjaga ukhuwah islamiyah.

Selanjutnya mendukung fatwa MUI pusat yang menegaskan bahwa Ahok telah menista Alquran dan penghinaan terhadap ulama. Poin ketiga, mendesak polisi memproses hukum Basuki Tjahaja Purnama sesuai undang-undang yang berlaku di Indonesia.

Petisi ini diberikan langsung kepada Kapolda Riau yang sejak awal sudah berada di atas mobil komando demonstran.

"Saya Zulkarnain Adinegara, Kapolda Riau menerima petisi saudaraku umat Islam yang ditujukkan untuk Kapolri, yang dititipkan atau melalui Kapolda Riau. Bersama ini sekali lagi saya terima dan Insya Allah akan kami serahkan," kata Kapolda Riau disambut riuh takbir oleh massa aksi.

Usai menerima petisi tersebut, massa membubarkan diri dengan tertib. Peserta aksi tidak meninggalkan sampah, maupun merusak pohon penghijauan di median jalan. Hal ini diapresiasi Kapolda Riau usai pelaksanaan aksi sekitar pukul 15.00 WIB.

"Terima kasih atas unjuk rasa kali ini. Situasi aman. Saya apresiasi dan ucapkan terima kasih," kata Kapolda Riau. "Tiga petisi sudah kami terima, dan Insya Allah tentu sesuai administratif di Kepolisian akan kami teruskan ke Mabes Polri," ujarnya.

Aksi Serupa Sementara itu di Bangkinang, Kabupaten Kampar, aksi serupa juga digelar ribuan masyarakat Kampar. Aksi bermula dari Masjid Jami Al-Ihsan Markaz Islami Bangkinang Kota. Massa kemudian melakukan longmarch yang berakhir di Taman Kota.

Dalam aksi itu, Ketua Gugus Pemuda Serambi Mekkah (GPSM), ustad Masnur membacakan petisi yang ditujukan ke Presiden dan Kapolri. Isinya meminta Presiden untuk memberikan rasa keadilan dan ketauladan dalam penegakan hukum. Kedua meminta Kapolri menetapkan Ahok sebagai tersangka terkait kasus penistaan agama.

Ketiga meminta KPUD DKI Jakarta membatalkan Ahok sebagai calon Gubernur DKI  serta mengimbau umat Islam untuk menjaga keamanan dan kedaulatan NKRI.

Sedangkan di Rengat, Indragiri Hulu, aksi menggugat Ahok digelar di Gedung DPRD setempat. Sama halnya dengan daerah lain, ribuan kaum muslimin juga ikut serta dalam aksi tersebut.

Sedangkan di Pasir Pengaraian, aksi digelar di Mapolres Rohul dan di Kota Dumai dipusatkan di Masjid Habiburrahman yang terletak di Jalan HR Soebrantas Dumai. (dod, hen, ari, eka, gus, zul)