Wisuda 208 Mahasiswa

“SDM UMRI Harus Miliki Karakteristik Kemuhammadiyahan”

“SDM UMRI Harus Miliki  Karakteristik Kemuhammadiyahan”

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Selain memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi, lulusan Universitas Muhammadiyah (UMRI) Riau harus bisa memiliki karakteristik kemuhammadiyahan saat berada di tengah masyarakat.

Pasalnya, dalam era yang penuh persaingan saat ini Sumber Daya Manusia (SDM) yang dilahirkan haruslah memperlihatkan etitude yang baik,
SDM yang tidak melupakan nilai keagamaan.

"Lulusan UMRI haruslah memiliki ciri yang khas yang tidak sama dengan lulusan perguruan tinggi lainnya. Dan di UMRI itu bisa didapatkan, karena perguruan tinggi dibawah organisasi Muhammadiyah, memiliki kelebihan yakni secara otomatis menjadi anggota Muhammadiyah, yang dimanapun berada, bisa saling mendukung dan membantu,"ujar Majelis Dikti dan Litbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Edy Suandi Hamid MEc, saat menghadiri acara sidang senat wisuda XI program sarjana dan diploma III UMRI, Sabtu (29/10) di Kampus 2 UMRI.


Turut hadir dalam acara tersebut, Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman, Ketua PWM Riau H Wan Abu Bakar, Kopertis Wilayah X Yanri, dan ratusan undangan serta para orangtua.

Dikatakan Edy, perguruan tinggi Muhammadiyah tidak sekedar memberikan ijazah dengan basis pengetahuan. Tapi juga skill competent yang baik untuk menjadikan enterpreneurship yang berkualitas. Namun tidak cukup dengan itu saja, seorang enterpreneur haruslah memiliki networking yang luas saat bergaul di tengah masyarakat.

Saat ini banyak perguruan tinggi yang hanya melahirkan pencari kerja bukan menciptakan kesempatan kerja. Apalagi saat ini banyak sarjana dan diploma yang menganggur di Indonesia mencapai 900 ribu orang.

"Bahkan, Riau termasuk nomor 9 yang jumlah penganggurannya paling banyak. Sudah seharusnya UMRI bisa melahirkan tenaga kerja atau SDM yang berkualitasdengan karakteristik yang sesuai dengan norma agama,"ujarnya.

Ditambahkannya, memiliki ijzah dengan nilai bagus hanya mendukung 20 persen dari seseorang ketika memasuki dunia kerja, 80 persen nya adalah memiliki sof skill, yang bisa diandalkan, yakni yang utama kemampuan berkomunikasi.

"Kuncinya adalah mampu berkomunikasi dengan baik, memiliki jiwa kepemimpinan, disiplin, dan kejujuran. Jadi jangan puas dengan IP tinggi saja," kata mantan Ketua forum Rektor ini.

Sementara itu, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman menuturkan bahwa kemajuan roda pemerintahan daerah tentu karena adanya peran dari pergurun tinggi. Oleh sebab itu, diharapkan SDM Riau yang ada haruslah memiliki integritas tinggi, seiring dengan kemajuan teknologi saat ini. Sehingga bisa menarik investor luar, guna meningkatkan aktifitas dan pelayanan yang diberikan kepada masyakat ke depan.

Menanggapi hal tersebut, Rektor UMRI, H Mubarak mengatakan bahwa UMRI terus melakukan upaya peningkatan baik dari sisi pelayanan maupun infrastruktur. Dari 13 Prodi yang ada 10 prodi sudah mendapatkan status akreditasi B, ini tentu menunjukkan bahwa UMRI merupakan perguruan tinggi yang patut diperhitungkan.

Oleh sebab itu, diharapkan pula bagi para alumni untuk bisa membuka cakrawala terhadap berbagai bidang ilmu. Guna mensejajarkan status kemahasiswaan dengan perguruan tinggi lainnya, baik di kancah nasional maupun internasional. (nie)