Industri dan Energi Meningkat 46,41 Persen

Industri dan Energi Meningkat 46,41 Persen

BERDASARKAN data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2015, terdapat  418 usaha industri yang terdiri dari 288 unit (68,90 persen) hasil pertanian dan kehutanan, 119 unit (28,47 persen) usaha industri logam, mesin dan kimia serta sisanya 11 unit (2,63 persen) industri aneka. Banyaknya industri di Kabupaten Rokan Hilir pada tahun 2015 ini, mengalami kenaikan ataupun penambahan signifikan sebesar 46,41 persen dibandingkan tahun sebelumnya dari 2008 dan 2011.

Usaha hasil pertanian dan kehutanan adalah yang paling banyak terdapat di sembilan kecamatan. Sebagian besar usaha industri berada di Kecamatan Bangko dan Kecmatan Bagan Sinembah. Masing-masing 136 usaha (32,54 persen) dan 91 usaha (21,77 persen). Di Kecamatan Pasir Limau Kapas terdapat 47 usaha (11,24 persen), sedangkan untuk kecamatan lainya jumlah antara 6 sampai 31 usaha.

Usaha industry aneka berupa pakaian jadi sebanyak 177 usaha sedangkan industri alas kaki dan industry jasa, reparasi dan lain lain. Banyaknya industri yang berkembang di Rokan Hilir tentu berdampak kepada banyaknya tenaga kerja yang diserap. Seperti industri logam, mesin dan kimia sebanyak 441 orang (17,86 persen), industri aneka 518 orang (20,98 persen) serta industri hasil pertanian dan kehutanan 1510 orang (61,15 persen).
Total seluruh tenaga kerja Industri di Rokan Hilir pada tahun 2015  2,469 orang.


Dari penyebarannya, sebagian besar tenaga kerja industri terdapat di Kecamatan Bangko dengan 512 orang (20,73 persen), disusul Kecamatan Tanah Putih Tanjung melawan 514 orang (20,81 persen). Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kecmatan Bagan Sinembah dan Kecamatan Bangko Pusako dengan jumlah tenaga kerja industri 180 orang (7,29 persen) 492 orang (19,92 persen) dan 140 orang (5,67 persen) dan kecamatan lainya berjumlah 631 orang (25,55 persen).

Di bidang industri, kebijakan pemerintah di bidang kelistrikan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong kegiatan ekonomi, khususnya sektor industri. Untuk mencapai sasaran tersebut, diupayakan peningkatan daya terpasang pembangkit  tenaga listrik dalam jumlah yang cukup dengan pelayanan yang baik.

Daya yang terpasang pada pembangkit listrik diesel yang dimiliki UPP Bagansiapiapi untuk tahun 2012 sebesar 12.147 KWH. Banyaknya tenaga yang diproduksi pada tahun 2012 sebesar 79,52 juta kwh dan tahun 2011 64,36 Kwh.

Seiring berjalan waktu jumlah komsumsi pemakai listrik oleh pemerintah dan masyarakat tentu berdampak pula dengan kebutuhan pembangkit listrik. Agar kebutuhan sesuai dengan permintaan masyarakat, maka Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir dibawah pimpinan H Suyatno selaku Bupati Rokan Hilir mengambil kebijakan dengan membantu pihak PLN menambah pembangkit berupa empat pembangkit mesin genset yang diprioritaskan bagi kebutuhan rumah tangga di Bagan Siapiapi dan sekitarnya. Selain itu, jaringan listrik juga dibangun oleh Pemkab Rohil demi terjangkaunya ke daerah yang belum teraliri jaringan listrik, yang dikenal dengan listrik desa.

Sejumlah Desa di kecamatan, seperti di wilayah Kecamatan Bangko Pusako sejumlah jaringan listrik yang menggunakan APBD Rohil Tahun anggaran 2015-2016 sudah terbangun.

Upaya ini merupakan salah satu dari program Pemkab Rohil dalam meningkataan perekonomian masyarakat, terutama masyarakat desa. Memang sejumlah daerah masih ada yang belum teraliri listrik, karena belum memiliki jaringan listrik, namun Pemkab Rohil terus mengupayakan membangun jaringan listrik dengan terus menganggarkannya setiap tahun.

“Indonesia sudah merdeka selama 70 tahun. Rohil juga harus bebas dari gelap gulita. Daerah yang belum teraliri jaringan listrik akan dibangun jaringannya. Ini salah satu pendukung perekonomian masyarakat,” ujar Bupati Rohil H Suyatno.(adv)