Para Ahli: Inilah 5 Jenis Makanan Perusak Otak

Para Ahli: Inilah 5 Jenis Makanan Perusak Otak

JAKARTA (Riaumandiri.co) - Tahukah kamu bahwa ada beberapa jenis makanan yang bisa membuat otak berkurang ketajamannya. Baca terus untuk mengetahui makanan apa saja yang menurut dokter, ahli saraf dan psikolog, sebaiknya kamu hindari agar kinerja otak kamu tetap prima.

Dilansir dari merdeka.com, ini beberapa makanan tersebut:

1. Pemanis buatan
"Tahun lalu, sekelompok peneliti Israel menunjukkan bukti bahwa ketika kamu mengonsumsi pemanis non-kalori atau pemanis buatan, akan terjadi perubahan bakteri di usus yang membuka jalan untuk meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Dan jika kamu menjadi diabetes, risiko kamu menderita penyakit Alzheimer naik hingga empat kali lipat. Alasannya, diabetes membuat kamu kurang sensitif terhadap insulin sehingga kadar gula darah yang naik tinggi akan secara dramatis meningkatkan risiko degenerasi otak."
- David Perlmutter, MD, ahli saraf dan penulis buku Grain Brain and The Grain Brain Whole Life Plan.

2. Ikan tinggi merkuri
"Saya tidak ingin mengatakan bahwa satu jenis makanan pasti buruk. Segala sesuatu silakan dinikmati dalam jumlah moderat, kecuali yang berhubungan dengan merkuri. Ikan laut besar ada yang mengandung merkuri seperti salmon dan tuna. Merkuri mempengaruhi seseorang secara kognitif, terutama mempengaruhi otak kecil, bagian dari otak yang mengontrol keseimbangan, koordinasi, dan visi. Saya makan tuna tidak lebih dari sekali seminggu dan ukurannya lebih kecil seperti sushi rolls."
- Gail Saltz, MD, profesor psikiatri klinis di New York-Presbyterian Hospital/Weill Cornell School of Medicine

3. Biskuit siap saji
"Saya menghindari biskuit atau kerak/pinggiran pizza dan hal semacam itu. Seringkali, lemak trans digunakan untuk menghasilkan tekstur seperti itu. Saya juga menghindari margarin dan popcorn dari luar. Meskipun sebagian besar lemak trans telah dilarang atau dihapus tapi mereka masih bisa menyelinap di makanan-makanan seperti itu. Asalkan kandungan lemak trans kurang dari 0,5gram per porsi, produsen masih bisa mengatakan produk mereka bebas lemak trans. Lemak trans masih bisa mengacaukan otak, menyebabkan peradangan, dan menganggu transmisi saraf."
- Dr. Susan Albers, PsyD, psikolog klinis di Cleveland Clinic dan penuliNs terlaris versi New York Times.

4. Minuman manis
"Saya menghindari minuman bergula karena sistem pengaturan otak tampaknya tidak bisa mengimbangi dengan benar informasi kalori yang terkandung dalam minuman itu. Neuron di hipotalamus biasanya mencocokkan asupan kalori dengan energi yang dibakar melalui latihan pada akurasi lebih dari 99%. Tetapi, studi menunjukkan bahwa minuman manis tidak mengurangi rasa lapar selayaknya makanan padat dengan jumlah kalori yang sama. Hal ini mendorong kita untuk mengonsumsi lebih banyak dari yang kita butuhkan."
- Sandra Aamodt, PhD, ahli saraf dan penulis buku Why Diets Make Us Fat.

5. Makanan olahan
" Menurut pendapat saya, yang terbaik adalah menghindari makanan olahan/kemasan, termasuk makanan cepat saji dan soda. Makanan ini sering mengandung lemak trans, yang berbahaya untuk otak dan jantung. Seringkali juga mengandung gula dalam jumlah tinggi dan bahan pengawet. Bila dikonsumsi secara teratur, makanan ini akan menggusur makanan yang sehat yang memberikan nutrisi untuk otak dan kesehatan secara keseluruhan. Makanan ini juga dapat meningkatkan risiko obesitas dan peradangan, yang berbahaya bagi otak."
- Dianna Purvis Jaffin, PhD, direktur strategi dan program di Center for BrainHealth's Brain Performance Institute di University of Texas at Dallas. (mer/vie)