40 Ton Ikan Keramba Danau Maninjau Mati

40 Ton Ikan Keramba Danau Maninjau Mati

AGAM(RIAUMANDIRI.co) – Sedikitnya 40 ton ikan di Keramba Jaring Apung (KJA) milik petani tambak ikan KJA di Muaro Tanjuang Nagari Koto Kaciak Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam, Minggu mengapung di permukaan danau. Upaya petani pemilik keramba memberikan udara melalui pompa udara tidak membuahkan hasil karena pada akhirnya ikan-ikan tersebut mati dan mengapung di permukaan.


“Hari ini setidaknya ada 40 ton ikan di keramba yang mati,” kata Erman Tanjung, salah seorang warga Muaro Tanjuang, Koto Kaciak, Minggu (2/10).
Petani ikan mencoba memberikan oksigen ke dalam air pada KJA. Karena diyakini, ikan dalam keramba mati karena kekurangan oksigen. Oksigen dimasukkan menggunakan pompa, namun hasilnya tidak menggembirakan.


“Sebelumnya di Muaro Tanjung jarang ikan keramba mati seperti ini,”lanjutnya.



Dikatakan, Muaro Tanjung, merupakan muara dari anak sungai. Dengan demikian, air di sekitar keramba selalu berganti setiap saat. Di sisi lain, petani ikan di sana dibawah naungan Kelompok Muaro Tanjung termasuk yang mematuhi aturan pembangunan KJA.


“Keramba dibangun 100 meter dari bibir pantai sehingga memungkinkan ikan selalu memperoleh air segar tanpa pencemaran. Selama ini ikan di keramba masyarakat di Muaro Tanjuang masih selamat dari kematian massal. Mungkin kali ini akibat semakin banyak lumpur beracun yang mengapung,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Agam Ermanto mengatakan, ikan dalam KJA di Danau Maninjau mulai mati sejak Kamis (29/9). Penyebabnya, diduga kuat akibat mengapungnya lumpur beracun di dasar danau.


Lumpur beracun di dasar danau, terutama di bawah keramba sudah menumpuk yang berasal dari residu pakan ikan dan bangkai ikan yang mati sebelumnya. Dia menyarankan, untuk langkah antisipasi, perlu ada waktu jeda pemeliharaan ikan di keramba untuk sementara waktu. Dia menambahkan, bangkai ikan sebaiknya dikubur di darat, bukan dibuang ke dalam danau.


“Dengan adanya jeda, dalam waktu tertentu, akan mengurangi timbunan residu pakan ikan dan tumpukan kotoran ikan,” sarannya.
Sejauh ini terpantau tidak saja di Koto Kaciak, di beberapa lokasi lainnya ikan keramba juga sudah mulai mengapung seperti di Duo Koto dan Di Linggai. Kematian ikan keramba di Danau Maninjau selalu berulang dan menimbulkan kerugian bagi petani pemilik keramba. (pmc/azw)