Ilmuwan Temukan Kesenjangan dalam Upaya Uji Layanan Laboratorium HIV

Ilmuwan Temukan Kesenjangan dalam Upaya Uji Layanan Laboratorium HIV

JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Para ilmuwan telah menemukan kesenjangan yang mencolok dalam layanan uji laboratorium HIV di lebih dari 100 negara. Penelitian ini memperlihatkan mengenai masalah kesehatan masyarakat dunia yang segera memerlukan tindakan nyata.

Studi ini ditulis oleh Global Scientific Solutions for Health (GSSHealth) yang mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan pelayanan uji laboratorium untuk memenuhi target kesehatan masyarakat dunia.

"Jika dibiarkan, kesenjangan ini bisa menimbulkan masalah kesehatan masyarakat global, menghambat upaya untuk mencapai target HIV/AIDS di dunia," tulis Baltimore MD dalam studi GSSHealth dikutip dari Laboratory Network, Jumat (30/9/2016).

Dalam jurnal tersebut, Baltimore dari GSSHealth yang bekerjasama dengan peneliti World Health Organization (WHO) dan US Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Penelitian ini dilakukan dengan survei 127 negara, dan mereka menemukan bahwa untuk saat ini sebagian besar negara telah mengembangkan kapasitas yang memadai untuk melakukan tes CD4. Banyak negara tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menyediakan setidaknya satu tes untuk menilai efektivitas pengobatan per tahun sebagai direkomendasikan oleh WHO.

Sementara Dr. Milgotina mengatakan, CD4, EID dan testing viral load sangat penting untuk memahami status, kemajuan, prognosis dan pengobatan untuk kebutuhan orang terkait HIV.

"Untuk mengatasi pengujian kesenjangan menanggulangi HIV, pencapaian ini dinilai sangat penting untuk memprioritaskan perbaikan kapasitas medis laboratorium, kompetensi personel, akses sumber daya dan pemanfaatan pasokan di skala internasional," tandasnya.(okz/ivn)