PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Meski pertumbuhan ekonomi secara global masih belum menguat, namun kondisi perekonomian Riau sudah mulai menuju arah positif. Tercatat hingga triwulan II tahun 2016, perekonomian Riau mulai mengalami akselerasi dan optimis.

Dari sebelumnya 4,91 persen naik menjadi 5,18 persen, atau naik sebesar 0,27 persen dan diperkirakan kondisi ini akan terus berlanjut hingga triwulan III.
Demikian diungkapkan Kepala Bank Indonesia wilayah Riau, Ismet Inono dalam acara Disemenisasi Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Riau triwulan II tahun 2016, Rabu (21/9) di kantor Bank Indonesia.

Menurutnya, peningkatan akselerasi tersebut dipicu karena naiknya permintaan domestik, terutama konsumsi dan investasi pemerintah serta konsumsi rumah tangga. Sementara dari sisi penggunaan, peningkatan juga berasal dari meningkatnya konsumsi pemerintah, investasi dan adanya perbaikan ekspor.

"Jadi stimulus fiskal dan kebijakan moneter yang longgar, mulai memberikan daya dorong terhadap konsumsi pemerintah dan konsumsi swasta begitupula pemerintah,"ujar Ismet.

Dijelaskannya, peningkatan yang masih belum signifikan ini juga disebabkan karena adanya bayangan dari pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada triwulan 2 masih berada dibawah perkiraan. Begitupula halnya dengan pertumbuhan ekonomi eropa yang masih tumbuh moderat, karena dibayangi oleh ketidakpastian pasca terjadinya Brexit. Serta pertumbuhan Tiongkok yang masih mengalami keterbatasan dalam pertumbuhannya.

Oleh sebab itu, untuk menumbuhkan ekonomi Riau perlu dilakukannya pembengan disektor transportasi, yakni dengan memanfaatkan jalur transportasi sungai. Sehingga dengan keberadaan jalur transportasi sungai tersebut bisa digunakan oleh seluruh sektor ekonomi baik industri maupun pariwisata.

"Ini tentu akan bisa menambah angka pertumbuhan ekonomi Riau. Jangan hanya memanfaatkan yang darat saja tetapi yang laut, sungai tidak. Padahal potensinya sangat banyak," pungkas Ismet.***