Selain Mangkrak

Bangunan Pasar Cikpuan Diduga Jadi Tempat Maksiat

Bangunan Pasar Cikpuan Diduga Jadi Tempat Maksiat

PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Kondisi bangunan Pasar Cikpuan, di Jalan Tuanku Tambusai, selain mangkrak dan memprihatinkan, kini juga diduga dijadikan sebagai tempat berbuat maksiat dan mabuk-mabukan.

Pantauan di lokasi, Minggu (18/9), di sekitar lokasi, terlihat sepasang kekasih tengah memadu kasih dibawah tiang-tiang bangunan yang sudah mulai dibalut lumut.

Selain itu, tepat di lantai II, tampak sampah berserakan di setiap sudut tiang bangunan ditambah dengan beberapa pakaian dalam pria dan wanita menumpuk diantara bekas pembungkus obat kuat dewasa dan sejumlah bekas kaleng lem ukuran besar maupun kecil.


Sempat terjadi penghadangan oleh sekelompok orang di sekitar bangunan, saat Haluan Riau beranjak menuju lantai II. Menanyakan maksud kedatangan wartawan, serta menekankan agar tidak mengambil gambar bangunan maupun suasana di lokasi.

"Dek, dek sini dulu, mau kemana, jangan asal nyelonong saja, kemarin ada yang datang ke sini ambil-ambil gambar bangunan. Juga menyebut, bangunan ini jadi tempat maksiat dan mabuk-mabukan, jangan ditambah- tambah lagi, Bangunan" hardik, pria berperawakan seram yang tak ingin menyebut nama saat ditanyakan.

Setelah berbincang sesaat menjelaskan jawaban dari pertanyaan yang disampaikan oknum tersebut, kemudian berjanji kalau sampai di lantai II tidak mengambil gambar, akhirnya Haluan Riau diizinkan memantau langsung kondisi bangunan.

Mulai dari tangga naik pertama, aroma taksedap mulai tercium sampai titik puncak bangunan. Betapa tidak, selain bau asap meyeruak dari sisa pembakaran dari barang- barang bekas, disana juga terlihat genangan air mulai membasahi lantai bangunan.

Menurut Indra, salah seorang pedagang disekitar lokasi, kondisi bangunan Pasar Cikpuan memang sudah lama tidak diperhatikan, wajar saja semua keumngkinan bisa terjadi disana. Bahkan Indra menyebut, jangankan pada malam hari, siang hari saja dia banyak melihat sepasang muda -mudi memadu kasih diantara tiang- tinag bangunan pasar.

"Kalau seperti yang abang sebut itu, ya, wajarlah, kan memang sudah lama bangunan itu tidak diurus, jadi semua bisa terjadi. Mulai dari perbuatan maksiat hingga mabuk- mabukan. Jangankan malam, siang saja saya sering lihat anak muda pacara disana," ternag Indra.

Indra juga mengesalkan pemerintah yang tak kunjung melanjutkan pembangunan sampai tuntas, padahal seluruh pedagang terus menanyakan janji yang pernah disampaikan Walikota. Sebagai masyarakat kecil, pedagang hanya bisa menyandarkan nasib kepada penguasa pemerintah, dan sangat berharap pembangunan bisa diselesaikan.

"Kalau ditanya masih berharap pembangunan dilanjutkan, tentu sangat berharap, sudah berapa kali kami diberi janji tanpa bukti saja. Meskipun kami tak begitu mengetahui penyebab terhentinya pembangunan, tapi tolonglah diusahakan. Jujur kami berjualan disini tak nyaman, karena rawan kebakaran, sudah 10 kali bang," kata Indra.

Seperti diketahui Pasar Cikpuan berdiri diatas lahan seluas 22 ribu meter, di dalamnya terdapat lahan milik Pemerintah Kota Pekanbaru seluas 7 ribu meter. Pantauan dilokasi saat ini struktur bangunan sudah di penuhi lumut dengan lokasi bangunan bawah dipenuhi sampah, ditambah dengan aroma yang menyeruak dari kotoran hewan yang berserakan.

Dikonfirmasikan terkait kelanjutan pembangunan Pasar Cikpuan, kepada Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, HM.Noer, menjawab, belum bisa memastikan kapan persoalan itu bisa dituntaskan.

"Masih belum ada yes or no dari Provinsi Riau, pihak Pemprov Riau belum ada menerbitkan hitam di atas putih, apakah lahan diserahkan ke Pemko Pekanbaru. Padahal Pemko Pekanbaru sejak dipimpin Walikota, Herman Abdullah, sudah menggelontorkan dana APBD Pekanbaru, sekitar Rp20 miliar. Makanya salah satu alternatif yang kita sampaikan, bisa bekerja sama dengan Provinsi. Karena untuk pasar tidak punya tupoksi mengelola pasar, yang ada daerah, maka kita minta diserahkan ke Pemko,” katanya.

M Noer berharap Pemprov bisa segera memastikan agar Pemko Pekanbaru bisa mengelola Pasar yang sampai saat ini masih sekedar wacana saja. Artinya secar'face to face, kekeluargaan termasuk ke gubernur Pemko sudah memohon, tapi belum juga ada realisasi sampai sejauh ini. Seperti diketahui Pasar Cikpuan berdiri diatas lahan seluas 22 ribu meter, didalamnya terdapat lahan milik Pemerintah Kota Pekanbaru seluas 7 ribu meter.***