Terhambat Pembebasan Lahan, Ground Breaking Tol Pekanbaru-Dumai Batal Dilakukan

Terhambat Pembebasan Lahan, Ground Breaking Tol Pekanbaru-Dumai Batal Dilakukan
PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Rencana Presiden RI Joko Widodo untuk langsung melakukan ground breaking jalan tol Pekanbaru-Dumai, tidak akan pernah dilakukan. Pasalnya, sudah beberapa kali dijadwalkan selalu batal, ditambah belum selesainya pembebasan lahan sebanyak 7 persial.
 
"Tidak perlu lagi ground breaking, kurang baik dilakukan ground breaking tapi masih ada masalah pembebasan lahan yang belum bebas. Kemungkinan ground breaking batal,"  tegas M Rizal Sucipto, General Manager divisi Jalan Tol PT Hutama Karya, usai mengadakan rapat bersama Gubernur Riau, Kamis (15/9/2016).
 
Menurut Rizal, lebih baik langsung dilakukan peresmian pintu pertama jalan tol yang berada di titik awal, tepatnya di Muara Fajar, Rumbai. Dan dijadwalkan pada bulan April 2017 mendatang.
 
"Paling cepat April, lambatnya Mei sudah selesai, jadi langsung dilakukan buka pintu pertama. Jalan tol siap digunakan," ungkapnya.
 
Terkait dengan pembebasan lahan yang menjadi penghambat lambannya dimulai pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai ini, Rizal mengatakan telah menyerahkan seluruhnya ke pengadilan. Dan pihaknya telah menyiapkan anggaran untuk pembebasan lahan sebanyak 7 persil yang masuk di persidangan.
 
"Kalau sekarang kita lakukan penggusuran kan tidak enak, biarkan dulu selesai semua di pengadilan. Kalau sekarang dikerjakan loncat-loncat, tak mungkin ada bangunan sendiri di tengah tol," jelasnya.
 
Untuk anggaran pembebasan lahan di sepanjang jalan mulai dari Pekanbaru hingga Dumai, Rizal mengatakan, pihaknya bahkan menambah anggaran pembebasan lahan yang semula Rp55 miliar, menjadi sebesar Rp266 miliar.
 
"Jadi untuk keseluruhannya kita selesaikan dari awal hingga akhir. Paling lambat bulan Oktober tahun ini dibebaskan. Agar pembangunannya tidak terputus," tambahnya.
 
Diberitakan sebelumnya, rencana ground breaking jalan tol Pekanbaru-Dumai sudah diwacanakan sejak akhir tahun 2015 lalu, dan selalu mengalami pengunduran hingga tahun 2016 ini. Bahkan tim aju dari kepresidenan juga telah meninjau lokasi yang akan dijadikan tempat ground breaking oleh Presiden Joko Widodo, namun  kembali batal dilaksanakan. (nur)
 
Selengkapnya di Koran Haluan Riau edisi 16 September 2016
 
Editor: Nandra F Piliang