Agustus, Terjadi 48 Kasus

Penderita DBD Terus Meningkat

Penderita DBD Terus Meningkat

BENGKALIS (riaumandiri.co)-Pada Agustus 2016, terjadi sebanyak 48 kasus demam berdarah dangue di Kabupaten Bengkalis. Jumlah tersebut meningkat dibanding bulan Juli sebanyak 40 kasus, dimana selama tahun 2016 dari Januari sampai Agustus empat penderita DBD meninggal dunia.


Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis melalui Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Lingkungan (PMKL), Irawadi mengatakan, peningkatan penderita DBD dari Juli ke Agustus cenderung mengalami peningkatan. Dimana penderita DBD umumnya adalah anak-anak dan balita yang tersebar diseluruh kecamatan di Kabupaten Bengkalis.


“Bulan Agustus lalu berdasarkan data dari seluruh Puskesmas ditemukan 48 kasus DBD, sedangkan sebelumnya bulan Juli sebanyak 40 kasus. Total penderita DBD dari bulna Januari sampai Agustus tahun ini mencapai 646 kasus dengan 4 penderita meninggal dunia,” ungkap Irawadi, Minggu (4/9).
Dijelaskan, untuk antisipasi kasus DBD, Dinas Kesehatan Bengkalis sudah mengalokasikan bubuk abate dan kartu pemantau jentik keseluruh UPT Puskesmas di kecamatan-kecamatan. Kartu pemantau jentik akan digunakan oleh kader-kader jumantik dalam rangka larvasidasi secara selektif dalam mengantisipasi penyebaran DBD.



Sasaran dari penyaluran bubuk abate adalah rumah tangga-rumah tangga yang rentan berkembang biaknya nyamuk aedes agepty, serta lingkungan atau pemukiman yang warganya sudah terkena DBD. Selain itu penyemprotan nyamuk melalui fogging senantiasa dilakukan petugas puskesmas dan dinas kesehatan di rumah-rumah masyarakat yang terserang DBD.


 “Jumlah penderita DBD kalau dikalkulasi perbulannya sejak Januari tahun ini terjadi penurunan, tapi tidak signifikan. Malahan dari bulan Juli ke bulan Agustus terjadi kenaikan penderita DBD walau tidak dalam skala besar,”tambah Irawadi.


Ia mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat Bengklalis untuk selalu mewaspadai gejala DBD, termasuk melakukan langkah-lang kah antisipasi penyebaran nyamuk aedes agepty. Antisipasi dilakukan dengan menguras bak penampungan air serta tempat-tempat bersarangnya nyamuk aedes agepty.
 “Kita secara rutin sosialisasikan kepada masyarakat tentang cara mengantisipasi berkembangnya penyakit DBD, mulai dari menguras bak penampungan air, membersihkan lingkungan serta tumpukan sampah. Kemudian apabila ada anggota keluarga terkena gejala DBD segera bawa ke puskesmas terdekat,” imbau Irawadi mengakhiri.