Syafruddin Calon Kuat Wakapolri

Komjen BG Diajukan Jadi Kepala BIN

Komjen BG Diajukan Jadi Kepala BIN

JAKARTA (RIAUMANDIRI.co)-Presiden Jokowi telah memilih Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Budi Gunawan sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), menggantikan Sutiyoso.

Budi Bila proses pengangkatannya menjadi Kepala BIN berjalan lancar, maka otomatis jabatan yang kini masih disandangnya yakni Wakil Kapolri, otomatis akan kosong.


Sejauh ini, belum ada keterangan pasti tentang siapa sosok yang akan mengisi posisi Wakapolri tersebut. Namun sejumlah informasi menyebutkan, Komjen Syafruddin yang kini menjabat Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan (Kapusdiklat) Polri, adalah calon yang paling kuat. Komjen Syafruddin adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 1985.


Perihal pengajuan Komjen Budi Gunawan sebagai calon Kepala BIN tersebut, dibenarkan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.

Hal itu disampaikannya, saat jumpa pers Jumat (2/9) di Gedung DPR, usai mengantarkan surat pengajuan Komjen BG, demikian ia disapa, ke pimpinan DPR.

Surat pengajuan Komjen BG tersebut diterima langsung Ketua DPR Ade Komarudin didampingi Wakil Ketua DPR Agus Hermanto dan Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan.

"Saya antarkan surat kepada pimpinan DPR yaitu usulan Presiden untuk pergantian Kepala BIN. Jadi Kepala BIN diusulkan nama baru yaitu Pak Komjen Budi Gunawan," terang Pratikno.

Menurut Sutikno, Presiden Jokowi tidak memiliki alasan khusus Presiden memilih Komjen BG yang masih aktif sebagai Wakapolri.

"Nggak ada pertimbangan tertentu," terangnya.

Muncul juga pertanyaan mengapa Sutiyoso diganti, padahal usia kerjanya belum genap dua tahun. Pratikno menjawab tak ada aturan khusus soal masa kerja Kepala BIN.

"Kan memang nggak ada periodisasi tegas tentang KaBIN ini," ujarnya.

Sementara itu Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan, surat penunjukkan Budi Gunawan akan segera dibahas dalam rapat pimpinan DPR dengan pimpinan fraksi-fraksi.



"Kita tugaskan Komisi I dan kita tugaskan juga Komisi I kapan harus fit and proper test. Setelah itu akan kita tentukan jadwal," ujar Ade.


Hak Prerogatif Terkait pengajuan Komjen BG tersebut, Wapres Jusuf Kalla mengatakan, hal itu merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo. JK meyakini pilihan presiden sudah tepat.

"Ini termasuk hak prerogatif presiden, kalau presiden sudah memandang perlu pergantian maka diganti. Jadi tidak punya alasan yang dapat dikemukakan, ini merupakan keputusan Bapak presiden," terangnya.

Menurut JK, tidak aturan yang membatasi masa tugas Kepala BIN. Karena itu penunjukkan pejabat baru dapat dilakukan sesuai dengan hasil evaluasi yang dibuat.

Soal posisi baru yang kemungkinan disiapkan untuk Sutiyoso setelah purna tugas, JK mengatakan presiden akan mempertimbangkannya. "Tentu semua juga dipertimbangkan, tapi juga menyangkut usia. Tentu presiden akan mempertimbangkan yang sesuai dengan Beliau," imbuh JK.

DidukungPenunjukkan Komjen Budi Gunawan yang saat ini menjabat Wakapolri mendapat respons positif dari PDI Perjuangan. PDIP menilai keputusan Jokowi didasari atas kepentingan strategis nasional dan sesuai kondisi dan situasi saat ini.


"Tentu Presiden mendengarkan masukan dari banyak pihak, kami memberikan masukan terkait kebijakan-kebijakan tersebut. Tapi secara keseluruhan kami memberikan dukungan yang efektif untuk kepentingan politik presiden," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.


Dukungan juga datang dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. "Suratnya sudah dikirimkan dari Istana ke DPR hari ini. Tentunya respons dari Polri, kami sangat mendukung," ujarnya.

Tito mengatakan, ada beberapa alasan Komjen Budi Gunawan layak menjabat sebagai Kepala BIN. "Menurut kami, beliau sangat kapabel, sangat berpengalaman di bidang intelijen. Pengalaman kapolda dua kali, menjadi Wakapolri, di pendidikan cukup lama, di operasional cukup lama," ujarnya.


"Saya sangat yakin beliau mampu menjalankan tugas-tugas itu," tambahnya.


Syafruddin Calon Kuat Sejauh ini, belum ada keterangan pasti tentang siapa sosok yang akan menggantikan Komjen BG, setelah ia diangkat menjadi Kepala BIN.

Namun sejumlah sumber di Mabes Polri menyebutkan, Komjen Syafruddin (55) menjadi kandidat kuat Wakapolri mendampingi Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Syafruddin yang saat ini menjabat Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan (Kapusdiklat) Polri adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 1985. Pria kelahiran Makassar 14 April 1961 ini pernah dipercaya menjadi ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2004. Sebelumnya Syafruddin menjabat sebagai Kepala Divisi Provesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri.

Terkait hal itu, Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, hingga saat ini belum ada nama calon Wakapolri pengganti Komjen BG. Proses pergantian Wakapolri baru akan dilakukan oleh Dewan Kebijakan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri setelah Komjen Budi Gunawan resmi jadi Kepala BIN.

"Proses pergantian pejabat Wakapolri dilaksanakan melalui proses Wanjakti untuk memilih pejabat baru, setelah Komjen Pol Budi Gunawan resmi menjabat Kepala BIN," terangnya.

Selain Komjen Syafruddin saat ini ada enam jenderal bintang tiga yang berpeluang menjadi Wakapolri. Mereka adalah Komisaris Jenderal Dwi Priyatno, Komjen Budi Waseso, Komjen Putut Eko Bayu Seno, Komjen Suhardi Alius, Komjen Noer Ali dan Komjen Dono Sukmanto. (bbs, kom, dtc, ral, sis)