177 JCH Dipulangkan dari Filipina

Paspor Indonesia Dinyatakan Hilang

Paspor Indonesia  Dinyatakan Hilang

JAKARTA (RIAUMANDIRI.co) - Sebanyak 177 orang jamaah calon haji asal Indonesia yang sempat diamankan di Filipina, akhirnya kembali ke Tanah Air, Minggu (4/9). Seperti diketahui, mereka diamankan karena ketahuan menggunakan paspor Filipina, agar bisa menunaikan ibadah haji ke Makkah, Arab Saudi. Namun harapan mereka untuk bisa mendarat di Tanah Suci, tak pernah kesampaian.

Bukannya berhaji, mereka malah diamankan otoritas Filipina karena menggunakan paspor palsu. Terkait hal itu, Duta Besar RI untuk Filipina, Johny Lumintang, mengatakan, paspor para JCH Indonesia tersebut dinyatakan hilang.

Paspor Paspor mereka hilang saat melakukan pergantian dari paspor Indonesia ke paspor Filipina di Manila.

"Paspor Filipina sudah pasti ditahan, paspor Indonesia tidak tahu di mana," terangnya, usai serah terima 168 WNI yang sudah dipulangkan di ruang tunggu VIP terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (4/9).

177 WNI tersebut, kata Johny, masuk ke Filipina menggunakan paspor Indonesia. Setelah sampai disana, baru para pelaku yang akan memberangkatkan mereka mengganti paspor mereka menjadi paspor Filipina. Para pelaku penipuan beraksi mengganti paspor mereka saat sebelum antre di Imigrasi Filipina.

Caranya adalah dengan mengumpulkan paspor Indonesia 177 WNI tersebut. Kemudian paspor Indonesia tersebut diambil oleh sindikat. Kemudian mereka mengganti dengan paspor aspal (asli tapi palsu) Filipina.

Terkait 9 WNI yang belum bisa pulang ke Tanah Air, mereka masih di Filipina. Pemerintah Fipina merasa masih memerlukan keterangan mereka untuk membongkar secara utuh sindikat paspor aspal Filipina itu.

"Ya itu sindikat yang bermain. Filipina sendiri ingin tahu, Indonesia juga . Sehingga yang sembilan ini ditahan untuk mendapatkan informasi," tutup Johny.

Tak Perlu Menunggu Sementara itu Agusnadi, warga Wajo, Sulawesi Selatan, mengaku tergiur ikut program haji melalui Filipina, karena tak harus menunggu lama, seperti bila ikut aturan Indonesia.

"Saya mendaftar bulan Mei 2016 kemarin, langsung bayar panjar dan langsung pengurusan administrasi. Terus langsung berangkat di bulan Agustus kemarin," ujarnya.

Dia mendapat informasi pemberangkatan haji cepat dari kerabatnya di kampung. Agusnadi pun mendaftar langsung ke travel PT Aulad Amin dan membayar biaya perjalanan haji sebesar Rp126 juta.

"Saya dengar dari mulut ke mulut dan sudah banyak yang berangkat sejak tahun-tahun sebelumnya. Jadi saya pergi mi juga mendaftar langsung dan proses administrasi. Saya tidak mau juga kalau tidak ada bukti. Tapi ini sudah banyak buktinya," katanya.

Sementara itu, perwakilan PT Aulad Amin, Farida Fatmawati mengatakan, pihaknya sudah memberangkatkan ratusan jemaah calon haji melalui Filipina sejak beberapa tahun lalu.

"Pada tahun lalu, saya banyak dapatkan jemaah haji. Sampai PT Aulad Amin milik H Nasir bisa loloskan jemaah haji 100 lebih dan tidak tertangkap. Tahun lalu pemberangkatan dari Gresik ke Filipina dan baru tahun ini dari Makassar langsung Filipina," sebut dia di tempat yang sama.

Farida yang yang ikut ditahan di Filipina mengatakan, agen perjalanan PT Aulad Amin banyak tersebar di seluruh di Indonesia. "Hampir seluruh Indonesia, cabangnya PT Aulad Amin ada," tambahnya. (bbs, dtc, kom, ral, sis)