Aceh Incar Turis Mancanegara Via Pacuan Kuda Gayo

Aceh Incar Turis Mancanegara Via Pacuan Kuda Gayo

BANDA ACEH(riaumandiri.co) - Aceh punya ragam atraksi wisata dan budaya. Salah satunya pacuan kuda tradisional Gayo, yang diharapkan dapat menjadi suguhan menarik untuk turis.

Pacuan kuda tradisional Gayo baru saja diselenggarakan di Lapangan Pacuan Kuda Haji Muhammad Hasan Gayo, Kampung Blang Bebangka, Kecamatan Pegasing Kabupaten Aceh Tengah. Acara ini sendiri merupakan rangkaian event untuk memperingati HUT RI ke-71.

Dalam acara itu, tuan rumah Aceh Tengah keluar sebagai juara umum. Sedikitnya 380 ekor kuda berpacu yang memperebutkan total hadiah Rp 299 juta itu dibuka, Senin (22/8/2016) dan di tutup Minggu (28/8/2016) sore secara resmi oleh Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin yang dihadiri oleh Kadisbudpar Aceh Reza Fahlevi yang diwakili Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani.

Pacuan kuda yang diikuti oleh tiga kabupaten tetangga Aceh Tengah, seperti Bener Meriah dan Gayo Lues mempertandingkan 12 kelas, Aceh Tengah meraih juara enam kelas, diikuti Bener Meriah empat kelas dan Gayo Lues dua kelas.

Selain menjadi 'pesta rakyat' pacuan kuda tradisional Gayo diharapkan dapat menjadi atraksi untuk turis di dataran tinggi Gayo. Tentu saja, ini adalah atraksi yang unik dan mungkin belum banyak turis yang tahu.

"Disbudpar Aceh sangat mendukung even sport tourism ini, tentunya potensi agrowisata di dataran tinggi Gayo bisa terus dikembangkan sehingga berbagai festival dan event budaya juga bisa menjadi daya tarik wisatawan baik lokal dan mancanegara untuk mengunjungi daerah penghasil kopi terbaik dunia ini," kata Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani.

Lebih lanjut, sebut Rahmadhani, ada beberapa even yang tentunya bisa digarap dengan kondisi alam di Gayo seperti Festival Danau Lut Tawar, Kopi Trail dan masih banyak lainnya sebagai bentuk dukungan dalam mendukung terwujudnya Aceh sebagai destinasi halal dunia.

"Beberapa even budaya dan olahraga di Gayo ini masih membutuhkan banyak kerja sama semua pihak dalam hal kenyamanan, ketertiban dan kebersihan untuk membangun citra positif dataran tinggi Gayo umumnya dan atraksi wisata pacu kuda khususnya yang bisa memenuhi konsep 3A, yakni Atraksi, Akses dan Amenitas," tutupnya.

(dtk/ivn)