300 Hektare Terbakar

Karlahut Bonai Tinggal Pendinginan

Karlahut Bonai Tinggal Pendinginan

PASIRPENGARAIAN(riaumandiri.co)-Tim pemadam kebakaran yang terdiri dari Kepolisian, TNI, Satuan Reaksi Cepat (SRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan masyarakat berhasil memadamkan kebakaran lahan dan hutan gambut di Kecamatan Bonai Darussalam. Sebanyak 300 hektare lebih lahan yang hangus kini tinggal pendinginan.


Kapolres Rohul AKBP Yusuf Rahmanto melalui Kapolsek Bonai Darussalam, IPDA H. Ali Imran mengatakan pemadaman api tersebut dilakukan  seluruh anggota Tim yang tergabung dari Polri yang  melibatkan Anggota Polsek Bonai Darussalam, Satuan Polres Rohul dan BKO Brimob Polda Riau.


"Termasuk dari TNI, pihak Danramil setempat, Dandim 0313 KPR, Arhanud, SRC BPBD Rohul, MPI, masyarakat lainnya, semua berjibaku untuk melakukan pemadaman api. Titik kebakaran terdapat di dua desa yakni Desa Kasang Padang dan Bonai, Kecamatan Bonai Darussalam" terang Kapolsek Bonai Darussalam, Minggu (28/8)  melalui handphonenya.



Kebakaran lahan di Bonai Darussalam itu, diperkirakan mulai   14 Agustus 2016 lalu. Seluruh tim sudah bekerja berhari-hari di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP). "Alhamdulillah dengan kerja sama, sudah berhasil dipadamkan, Kini kita menggunakan mesin robin dengan memompakan air yang dinilai masih ada titik api, sehingga lahan-lahan itu bisa dingin," ujar H. Ali Amran lagi.


Di tempat terpisah Kapolres Rohul AKBP Yusuf Rahmanto mengimbau kepada masyarakat Rohul, secara keseluruhan, khususnya masyarakat Bonai Darussalam, supaya jangan membakar lahan karena dampaknya sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

"Jadi jika pun ingin bercocok tanam di lahan masing-masing gunakan dengan cara-cara yang lain, karena membakar selain melanggar aturan hukum, juga sangat merusak lingkungan apalagi bencana asap yang selama ini kita rasakan," pungkasnya.


Kapolres Rohul menyarankan jika ada masyarakat yang perokok jangan sembarang membuang puntung secara sembarang, bila memancing jangan buang puntung rokok ke lahan kering, karena kini kondisi lahan memang semua kering karena kemarau.


Saat ditanya, apakah kebakaran di Bonai Darussalam itu penyebabnya, karena puntung rokok, Yusuf Rahmanto menjawab, untuk saat ini belum bisa dipastikan apa penyebab, pihak dalam penyelidikan. "Kita masih mendalami apa penyebab terjadi kebakaran di Bonai Darussalam, karena anggota kita hingga hari ini berada di lapangan," tutupnya.


Plt Bupati Rohul H Sukiman, menyebutkan, dari peninjauan kelapangan perkebunan kelapa sawit masyarakat dan milik perusahaan yang terbakar di Kecamatan Bonai Darussalam sudah dipadamkan tim gabungan dari BPBD, Polri, TNI dibantu perusahaan dan masyarakat setempat. "Kita turun untuk memastikan kondisi karhutla dilapangan. Apinya sudah padam. Kita  memberikan apresiasi upaya keras dari Tim Gabungan TNI, Polri dan BPBD serta perusahan dan masyarakat yang telah berhasil memadamkan api dilahan yang terbakar," tuturnya.


Sukiman meminta kepala desa dan Camat se Rohul harus tanggap dan cepat memberikan laporan kepada pemerintah kabupaten, TNI, Polri, bilamana ditemukan karhutla diwilayah kerjanya, lahan kebun sawit yang terbakar diduga persengketaan antara perusahaan dengan perusahaan serta perusahaan dengan masyarakat. Namun untuk mengungkap siapa pelaku Karhutla di Bonai Darussalam dirinya menyerahkan kepada pihak kepolisian.


"Kita akan tindaklanjuti adanya persengketaan lahan di Bonai Darussalam ini, yang memicu terjadinya pembakaran lahan kebun sawit.
Siapapun oknumnya yang sengaja membakar lahan dikenakan sanksi hukum," tegas Plt Bupati Rohul itu.(adv/humas)