BUPATI MOTIVASI PESERTA PELATIHAN

Jefry: Semua Daerah Ada Keunggulan Tersendiri

Jefry: Semua Daerah Ada Keunggulan Tersendiri

SIAK HULU (riaumandiri.co)–Setiap daerah pasti memiliki keunggulan sendiri-sendiri. Untuk itulah Bupati Kampar H Jefry Noer mengatakan bagaimana dirinya menerapkan ilmu "Amati, Tiru dan Mengaplikasikan" (ATM) di daerah-daerah lain sehingga lahirnya Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE).


“Alhamdulillah dengan melalui Amati, Tiru dan Modivikasi (ATM) ini banyak sekali daerah-daerah baik itu dari provinsi lain dan negara tetangga yang datang untuk belajar program ini dengan tujuan akan diterapkan di daerahnya masing-masing,” kata Bupati saat memberikan motivasi pada peserta pelatihan agrobisnis angkatan IV dan V di lokasi Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Jumat (5/8).


Jefry mengatakan program unggulan dari Pemkab Kampar saat ini, yakni RTMPE merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan ekonomi keluarga karena RTMPE bisa membuat sebuah keluarga mandiri, memenuhi kebutuhan keluarga dan meningkatkan perekonomian keluarga.



Di lahan yang hanya seluas 1.000 meter persegi, sebuah keluarga bisa mengembangkan beberapa usaha seperti peternakan sapi, peternakan ayam dan ayam petelur, kolam ikan, menanam tanaman pangan, dan bisa penghasilan mereka nantinya antara 10-25 juta per bulannya. Itu di luar tabungan anak sapi 6 ekor per tahunnya.


Dijelaskannnya, program RTMPE bisa dibuat dan dilaksanakan untuk keluarga miskin menjadi kaya dan masuk surga karena nantinya usaha yang dilakukan masyarakat ini betul-betul dari niat yang baik dan kemauan yang cukup tinggi untuk mengubah hidup menjadi lebih baik lagi.


RTMPE ini merupakan program untuk mewujudkan kemandirian pangan yang dijalankan Pemkab Kampar tahun ini.
Selain pengelolaan limbah sapi menjadi biourine dan pupuk cair serta pupuk berat, pada lahan seluas 1.000-1.500 meter persegi itu juga memelihara ayam petelur, budidaya ikan lele, serta tanaman sayuran seperti cabai keriting dan bawang merah.


“Belum lagi hasil kotoran sapi seperti biourine, pupuk cair dan pupuk padat yang nilainya juga sangat dahsyat, bisa mencapai Rp10 juta. Ditambah lagi hasil telur dari 100 ekor ayam alphu dan daging ayam yang juga sangat menjanjikan,” tambahnya.


Sebenarnya semua daerah pun bisa menerapkan RTMPE ini, apalagi sekarang ini pemasok untuk sayur-sayuran yang ada di Riau sebagian besar dari provinsi tetangga Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Belum lagi untuk sapi kurban setiap tahunnya, hampir tiap tahun Riau kekurangan sapi untuk kurban 30 ribu ekor. (adv/humas)