Tajuk

Berharap Reformasi di Tubuh Polri

Berharap Reformasi di Tubuh Polri

Ada dua hal penting yang ditekankan Presiden Joko Widodo, saat pelantikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Keduanya adalah tentang pentingnya menjaga kekompakan, serta perlunya melanjutkan reformasi di tubuh Polri.


Sebagai institusi penting dalam penegakan hukum di Tanah Air, wajar kiranya jika dua hal itu ditekankan Presiden. Polri, dalam sejarahnya selama 70 tahun berkiprah dalam proses negara tercinta ini, telah menorehkan sejumlah prestasi. Capaian itu tentu akan sulit diwujudkan jika tak didukung dua hal tersebut.


Kerja keras tanpa disertai dengan kekompakan dalam melaksanakan tugas, hasilnya juga tidak akan maksimal. Kekompakan yang dimaksudkan tentu saja adalah saling mendukung dalam melaksanakan tugas yang diamanatkan negara. Polri sebagai lembaga pengayom kepentingan masyarakat, tentu sangat membutuhkan kekompakan dari segala lini, agar bisa melaksanakan tugasnya secara maksimal. Namun tentu saja kekompakan di sini dalam arti yang positif, sehingga tidak perlu ditafsirkan pada hal-hal lain.



Namun yang tak kalah penting tentu saja reformasi di tubuh Polri. Reformasi yang dimaksud adalah perubahan demi perbaikan dan kemajuan di Polri pada masa-masa mendatang. Seiring dengan perkembangan zaman, perubahan yang terjadi pada segala sektor terus mengalami perkembangan yang pesat. Intinya, tidak ada yang abadi di atas dunia, karena semua pasti mengalami perubahan. Atau dengan kata lain, bila ada sesuatu yang abadi, maka hal itu adalah perubahan itu sendiri.


Begitu pula dalam melayani rakyat Indonesia khususnya memberikan rasa aman dan keadilan, Polri harus bisa mereformasi dirinya sendiri. Tidak saja ke dalam, namun juga keluar. Reformasi atau perubahan itu juga sangat diharapkan akan semakin membuat lembaga Polri mendapat tempat di hati rakyat Indonesia. Hal itu akan bisa tercapai, jika Polri selalu berbenah dan menyesuaikan pola kerja dan layanannya dengan perubahan serta keinginan rakyat Indonesia.


Meski terkesan sangat simpel, namun bukanlah semudah membalikkan telapak tangan untuk melaksanakan kedua hal tersebut. Intinya, butuh komitmen yang tinggi di internal Polri sendiri, agar bisa bisa mewujudkannya. Tentu saja, dalam hal ini juga membutuhkan ketegasan dan keteguhan sikap dari unsur pimpinan. Dalam hal inilah, komitmen Kapolri yang baru sangat dinantikan rakyat Indonesia. Dengan adanya perubahan Polri menuju yang lebih baik, maka dampaknya akan dirasakan segenap rakyat di Tanah Air. Selamat bertugas Pak Kapolri yang baru, jaya selalu Polri di Tanah Air tercinta ini. ***