Tiga Tahun, Ratusan Hektare Lahan tak Nikmati Irigasi

Tiga Tahun, Ratusan Hektare Lahan tak Nikmati Irigasi

TELUK KUANTAN (riaumandiri.co)- Sudah memasuki tahun ketiga sejak ambruk tahun 2014 lalu, sampai saat ini bendungan Kebun Nopi yang terletak di Desa Bukit Pedusunan, Kecamatan Kuantan Mudik tak bisa digunakan petani padi untuk mengairi ratusan hektare lahan pertanian.

Air danau yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mengairi areal persawahan di tiga desa di Lubuk Jambi ini, mulai Bukit Pedusunan, Luai dan Seberang Pantai, sejak tiga tahun terakhir tidak lagi bisa mengairi areal persawahan. Akibatnya, ratusan petani padi yang memiliki lahan pertanian di daerah tersebut bergantung kepada musim hujan.
Program swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Jokowidodo, untuk masyarakat belum bisa dinikmati masyarakat Lubuk Jambi yang memiliki lahan pertanian di daerah tersebut.  "Sudah tiga tahun ini irigasi tak jalan, mulai sejak DAM bendungan danau Kebun Nopi ambruk,"ujar Kepala Dinas Bina Marga SDA Kuansing melalui Kepala bidang Sumber Daya Air Dinas Bina Marga, Erwan kepada Haluan Riau, Selasa (12/7).
Dikatakan Erwan, bendungan danau kebun nopi ini mulai dibangun sejak tahun 1976, dan sampai saat ini belum pernah diperbarui atau dibangun baru. "Bendungan Kebun Nopi ini sudah dibangun sejak 1976,"ujar Erwan.
Meskipun beberapa kali mendapatkan perawatan, namun bendungan danau Kebun Nopi ini belum pernah dibongkar dan dibangun baru. Padahal bendungan ini sangat bermanfaat bagi petani padi di sana. "Kalau menggunakan APBD kita tidak sanggup untuk membangun ulang, karena biayanya sangat besar,"katanya.
Maka setiap ada pertemuan kita mendesak Provinsi maupun pusat melalui Balai besar Sumatera yang menjadi perwakilan kementerian di Provinsi untuk membangun bendungan baru. "Kita setiap tahun mengadu ke balai besar di provinsi agar bendungan danau kebun nopi ini kembali dibangun baru, tapi tidak juga ada realisasi,"ujarnya.
Untuk pembangunan baru bendungan ini, menghabiskan anggaran lebih kurang Rp 18 miliar. "Kita usulkan Rp 18 Miliar untuk pembangunan DAM bendungan Kebun nopi ini melalui balai,"katanya.
Kecilnya APBD Kuansing kata Erwan, menjadi penyebab kabupaten tidak sanggup untuk membangun bendungan baru, sehingga kita berharap provinsi maupun pusat mau membangun bendungan ini. "Sekarang bendungan ini tidak bisa lagi dimanfaatkan, padahal setiap tahun petani kita menanam padi,"katanya.***