Nyalakan Pelita, Terangkan Cita-cita

Nyalakan Pelita, Terangkan Cita-cita

Pekanbaru(riaumandiri.co)-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau terus berusaha agar masyarakat di bumi lancang kuning ini bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan bermutu.

Langkah yang dilakukan adalah dengan pembenahan dan pembangunan infrastruktur, agar semua masyarakat mendapatkan hak yang sama dalam pendidikan.

Cara yang akan dilakukan untuk menunjang hak mendapatkan pendidikan yang layak bagi masyarakat, yakni dengan cara memperluas akses dengan membangun Unit Sekolah Baru (USB), dan membangun Ruang Kelas Baru (RKB) untuk memaksimalkan menampung siswa.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Riau, Kamsol mengatakan, selain dari pembenahan pembangunan insfrastruktur, sesuai dengan arahan Gubernur Riau, melakukan pemetaan terhadap Guru. Baik pemetaan kompetensi Guru maupun pemetaan kebutuhan jam mengajar.

"Upaya kita dalam meningkatkan mutu pendiikan itu tetap meningkatkan mutu Guru. Untuk itu di hari pendidikan ini sesuai dengan temanya, "Nyalakan Pelita, Terangkan Cita-cita”. Makna dari tema itu
Guru berperan sebagai inspirator, memberikan harapan kepada anak didik," ujar Kamsol.

Harapan yang diberikan bagi anak didik kata Kamsol, Guru memberikan harapan cita-cita dan cahaya kepada anak-anak yang memiliki harapan hidup yang lebih jauh, dalam menggapai cita-cita yang lebih tinggi.

"Yang paling penting kedepan itu, Guru itu bukan lagi sebagai pengajat tapi lebih sebagai mendidik. Mendidik itu lebih komplek bagaimana menumbuh kembangkan budi pekerti anak-anak, sehingga mereka menjadi manusia yang cerdas, berakhkal mulia, dan berbudi pekerti yang luhur.

Itulah tujuan dari mutu pendidikan," ungkap Kamsol. Lebih jauh dikatakan Kamsol, menjadi Guru bukan hanya untuk menghidupi nafkah hidup semata.

Tetapi juga sebagai panggilan jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa. Dengan demikian gerenasi emas yang ada saat ini betul-betul menjadi generasi Indonesia emas yang berguna kedepan.

"Guru suatu panggilan jiwa, membuka jalan pencerahan, dan membangkitkan asa setiap insan yang dididiknya agar menjadi manusia yang berkarakter, berpengetahuan dan memberikan faedah bagi sekitarnya," kata Kamsol.
Kurangi Angka Putus Sekolah

Langkah lain yang harus diselesaikan oleh Disdikbud Riau dalam peningkatan mutu pendidikan bagi masyarakat Riau, yakni dengan mengurangi angka putus sekolah di seluruh daerah. Selama ini angka putus sekolah terus meningkat setiap tahunnya terutama untuk tingkat SMA.

Ada beberapa hal yang menjadi hambatan utama dalam mencegah terjadinya putus sekolah bagi masyarakat. Untuk itulah dilakukan pemetaan diseluruh daerah, apa dan mengapa anak-anak putus tengah jalan, dan tidak melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya.

"Masih ada hambatan utama dalam mengurangi angka putus sekolah, diantaranya masalah ekonomi, masalah sosial, masalah geografis dan juga masih ada masalah kesenjangan," jelasnya.

Masalah kesenjangan yang dimaksud adalah, SD lebih banyak dari SMP, SMP lebih banyak dari SMA. Dan maslaah geografis jarak yang ditempuh oleh siswa untuk menuju sekolah yang jauh. Untuk masalah ekonomi tentu ketidakmampuan orangtua dalam membiaya sekolah anaknya.

Dari data yang ada pada Disdikbud Riau, angka masyarakat Riau yang belum tertampung melanjutkan sekolah ada sebanyak 160.000 orang. Terutama yang paling banyak pada tingkat SMA yang tidak melanjutkan sekolah.

"Tang terdata pada kita bukan angka putus sekolah, tapi angka usia siswa yang belum tertampung. Jadi tahun lalu ada angka sebesar 1.53000 dan terus meningkat tahun ini 160.000, angka ini meningkat karena infrastruktur yang tidak mencukupi. Untuk itulah kita kedepannya bagaimana melengkapi sekolahnya dan ruang kelasnya," jelas Kamsol.

Solusi yang lain yang akan dijalankan dengan memberikan bantuan kepada anak-anak yang tidak mampu. Kiat lainnya dengan membuka kelas jauh bagi daerah dengan geografis yang tidak bida di jangkau. Selain itu sosialisasi bagi masyarakat yang tingkat sosialnya rendah, yang tidak menginginkan sekolah, akan semakin ditingkatkan agar mereka mau bersekolah.

"Langkah-langkah itu sudah kami susun, agar angka putus sekolah di Provinsi Riau berkurang,"  harap Kamsol. ****