Peringatan Hari Buruh se-Dunia

Riau Aman, di Medan Rusuh

Riau Aman, di Medan Rusuh

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Peringatan Hari Buruh se-Dunia atau May Day, digelar hampir di seluruh daerah di Tanah Air, Minggu (1/5). Secara umum, peringatan May Day tersebut berlangsung aman, termasuk di Riau. Sedangkan di Medan, sempat diwarnai kerusuhan antarpeserta dari serikat buruh.

Di Riau, aksi digelar di Kota Duri dan Pekanbaru.

Dibandingkan Pekanbaru, aksi damai yang digelar para buruh di Kota Duri berlangsung lebih semarak. Ratusan buruh dengan tertib dan damai melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Camat Mandau.

Dalam aksi itu, ada empat tuntutan yang mereka sampaikan. Yakni menuntut pemerintah meminimalisir PHK di semua sektor, melakanaka Perda nomor 4 Tahun 2004 tentang Penempatan Tenaga Kerja Penduduk Tempatan, mengusulkan tarif bongkar muat buah TBS sawit dari Rp12 per kilogram menjadi Rp15 dan meminta pemerintah mengikutsertakan buruh dalam pelatihan dan pendidikan di dalam program Disnakertrans Kabupaten Bengkalis, secara berkesinambungan.

Aksi unjuk rasa ini mendapatkan pengawalan 300 personil Polri dari jajaran Polres Bengkalis, Polsek Mandau, Polsek Pinggir, Polsek Rupat dan Polsek Rupat Utara, serta 60 personil Brimobda Riau Detasemen B Rokan Hilir.

"Unjuk rasa berjalan aman dan terkendali. Buruh membubarkan diri usai melakukan orasi di depan Kantor Camat Mandau. Terima kasih untuk seluruh personil Polri dan TNI yang telah bersama-sama bertugas mengamankan aksi unjuk rasa dalam rangka May Day," ungkap Kapolres Bengkalis, AKBP Aloysius Supriyadi.

Sementara di Pekanbaru, peringatan May Day kemarin dipusatkan di Jalan Gajah Mada. Namun aksi ini hanya diikuti puluhan buruh saja. Mereka secara teratur dan bergiliran menggelar orasi, yang intinya meminta pemerintah meningkatkan kesejahteraan buruh. Untuk memeriahkan kegiatan, acara itu dimeriahkan dengan panggung musik. Meski tergolong minim peserta, namun aksi tersebut tetap mendapat pengawalan dari arapat Kepolisian.

Empat Tuntutan

Kondisi aman dan tertib juga terjadi di Jakarta. Meski diikuti puluhan ribu buruh, aksi tersebut secara umum berjalan damai dan tertib.
"Alhamdulillah kondusif," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Bagian Operasi Polres Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro. Susatyo menyatakan kegiatan massa buruh berlangsung aman terkendali. "Semua aman, tidak ada hal-hal yang signifikan," ujar Susatyo saat dihubungi.

Menurutnya, massa buruh konsisten dengan kesepakatannya memperingati May Day sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Massa buruh dilaporkan kembali ke tempat asal masing-masing tidak lebih dari pukul 18.00 WIB.

"Aksi di depan Istana Merdeka, di DPR dan di GBK semua aman dan sudah pulang semua," tambahnya.

Meski sempat terjadi dorong-dorongan antara petugas dengan massa buruh, namun tidak berlangsung lama. Polisi sempat mengamankan seorang mahasiswa yang dituduh sebagai provokator oleh massa.

Dalam aksi tersebut, ada empat tuntutan yang disampaikan buruh. Yakni menolak kebijakan PHK sepihak, menolak upah murah, menolak kenaikan tarif BPJS Kesehatan serta menolak adainya kriminilisasi terhadap aktivitas pekerja.


Medan Rusuh
Sementara itu, kericuhan mewarnai peringatan May Day di Kota Medan, Sumatera Utara. Buntutnya, sebanyak 25 orang pun diamankan aparat Kepolisian. Kericuhan terjadi antar kelompok buruh yang bersama-sama ikut menggelar aksi.

Kericuhan itu terjadi tepatnya di Gelanggang Remaja, Jalan Sutomo, Medan, Minggu sore kemarin. Saat itu, massa buruh mengadakan acara peringatan May Day di lokasi tersebut. Namun, massa lain juga datang ke lokasi itu.

Kedua kelompok buruh tersebut pun bertemu di lokasi itu dan secara tiba-tiba mereka terlibat adu mulut yang berujung ricuh. Aksi saling dorong dan pelemparan botol air mineral pun tak terelakkan. Bahkan, seorang wanita dari kelompok buruh pingsan dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Kericuhan ini berhenti setelah ratusan polisi membubarkan massa secara paksa. Sejumah orang yang dianggap provokator pun langsung diamankan petugas.

Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Aldi Subartono menyatakan, pihaknya telah mengamankan 25 orang saat aksi perayaan May Day dari lokasi tersebut.

"Ada 25 orang yang kita amankan dari lokasi tersebut. Mereka diamankan karena kita anggap provokator saat itu," terangnya. (bbs, grc, kom, dtc, ral, sis)