JAKARTA (HR)- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati kuota elpiji subsidi atau ukuran 3 kilogram (Kg). Di mana, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengajukan kuota tersebut sebesar 5,776 juta ton dengan anggaran Rp28,274 triliun di 2015.

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, kuota elpiji bersubsidi yang diusulkan tersebut tidak adanya perubahan yang signifikan. "Rp28,274 triliun untuk elpiji 5,7 juta ton," kata Sudirman di Ruang Rapat Komisi VII DPR, Rabu (4/2).

Sudirman menjelaskan, pengajuan kuota elpiji bersubsidi tersebut hanya terjadi pengubahan pada anggarannya. Hal itu dilakukan lantaran menurunnya harga patokan elpiji CP Aramco yang merefleksi penurunan harga minyak dunia.

"Tidak ada perubahan, kecuali ada penyesuaian penurunan harga," tambahnya.

Dirinya mengungkapkan, setiap tahunnya konsumsi Elpiji 3 kg ini mengalami kenaikan 15 persen. Oleh karena itu, pengajuan kuota dan anggaran merupakan sebagai pertimbangan bagi pemerintah mengantisipasi kekurangan.

"Statistik setahun rata-rata kenaikan 15 persen ada antisipasi migrasi masih dalam track, memang tejadi satu dua titik kelangkaan yang penting Pertamina merespons cepat, karena rumitnya distribusi luasnya wilayah," tutupnya.(okz/ara)