Wujudkan Visi Muhammadiyah dan Aisyiyah

Butuh Figur Mumpuni dan Profesional

Butuh Figur Mumpuni dan Profesional

BENGKALIS (riaumandiri.co)– Sesuai visi Muhammadiyah dan Aisyiyah, yaitu terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Untuk mewujudkan hal itu dibutuhkan figur dari pengurus yang mumpuni dan profesional, yang benar-benar sampai ke akar rumput.

“Sosok yang benar-benar mengakar ke bawah, bertunas ke atas, serta bercabang ke sam ping kiri dan kanan.

 figur yang benar-benar dapat didahulukan selangkah, ditinggikan seranting oleh seluruh keluarga Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Bengkalis,” demikian sambutan Bupati Bengkalis Amril Mukminin dibacakan Plt Asisten I Setda Bengkalis, Umi Kalsum pada pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) Muhammadiyah dan Aisyiyah, di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Dilaut, Sabtu (10/4).

Dikatakan Amril, siapapun nantinya yang akan dipilih, hendaknya benar-benar merupakan figur yang benar-benar dinilai dapat menjadi tauladan dalam melaksanakan program-progam Muhammadiyah maupun Aisyiyah sampai ke akar rumput.

Sesuai misi dari Muhammadiyah dan Aisyiyah, diantaranya menegakkan tauhid yang murni berdasarkan Al-qur’an dan As-sunnah, dan menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan pengamalan serta menyebarluaskan ajaran islam dalam segala aspek kehidupan.

Dikatakan Amril, sudah menjadi harapan para pengurus dan kader Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Bengkalis, menginginkan agar orang yang didahulukan selangkah dan ditinggikan seranting adalah sosok yang benar-benar memiliki kecakapan dan dinilai mampu membawa kemajuan bagi perkembangan Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Bengkalis.

Sesuai tema Musda ke-6 Muhammadiyah dan Musda ke-5 Aisyiyah Kabupaten Bengkalis tahun 2016, “gerakan pencerahan dan konsistensi dalam bermuhammadiyah menuju bengkalis berkemajuan".

Dari tema tersebut, hendaknya dapat menghasilkan rumusan, rekomendasi, serta pemikiran-pemikiran bernas, untuk mendukung proses dan percepatan pelaksanaan dan keberhasilan program pembangunan di Kabupaten Bengkalis
“Kami berharap agar tema tersebut tidak hanya sekadar menjadi jargon, isu, dan pernyataan normatif.

Tetapi hendaknya benar-benar diwujudkan dalam kebudayaan yang berkemajuan baik dalam bentuk sistem nilai, sistem pranata, maupun sistem tingkah laku kolektif sehingga mendarah-daging dalam kehidupan seluruh warga Muhammadiyah dan Aisyah khususnya dan umat Islam maupun masyarakat pada umumnya,” tandasnya.            
Sejauh ini keberadaan Muhammadiyah dan Aisyiyah sebagai sebuah gerakan, selama ini telah dirasakan oleh elemen masyarakat, tak terkecuali di Negeri Junjungan. Untuk itu, selaras dengan logo Muhammadiyah dan Aisyiah, yakni matahari bersinar, pelaksanaan musda ini hendaknya benar-benar menadi spirit bagi pengurus dan kader untuk terus berkontribusi dalam setiap derap pembangunan di setiap bidang.

“Kami menilai komitmen muhammadiyah sebagai pembawa misi islam berkemajuan, menjawab tantangan zaman, telah menjadi kekuatan transformatif. Muhammadiyah sudah dikenal sebagai organisasi kemasyarakatan yang kaya gagasan dan kaya amal usaha. berkaitan dengan itu, kontribusi terhadap bangsa ini, khususnya negeri junjungan kabupaten beng kalis sangat besar. Mulai dari sektor pendidikan, kesehatan maupun dakwah, kehadiran Muhammadiyah dan Aisyiyah, sangat menyentuh masyarakat,” tandasnya. (man)