PEKANBARU (riaumandiri.co)-Pada masa sidang reses pertama politisi partai Golkar, Ida Yulita Susanti mengunjungi dua kelurahan di Kecamatan Tampan Pekanbaru, yakni Kelurahan Simpang Baru dan Kelurahan Tuah Karya.

Anggota DPRD Kota Pekanbaru Ida Yulita Susanti ini, dalam resesnya bertemu dengan sejumlah perwakilan tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh agama dan perwakilan pemuda.

Di sana terungkap beberapa usulan berupa pembenahan infrastruktur lingkungan berupa normalisasi drainase dan pembangunan baru, agar dapat mengendalikan air hujan di kala turun yang kerap menggenangi permukiman warga.
Pembangunan drainase seperti di Jalan Garuda Sakti, Kelurahan Simpang Baru dirasa penting untuk direalisasikan, pasalnya wilayah ini kerap menjadi langganan banjir di kala musim penghujan karena luapan air.

Hal lain yang juga menjadi usulan warga setempat adalah yang harus menjadi fokus pemerintah adalah pembangunan jalan atau perbaikan jalan.

Warga berharap agar wakil mereka yang duduk di legislatif bisa membantu untuk pengadaan pembangunan jalan maupun drainase. Adapun usulan lain yang juga disuarakan adalah soal kesehatan. Dimana dalam memenuhi kebutuhan soal kesehatan warga sering dihadapkan dengan pelayanan yang kadang tidak memadai.

"Dalam kunjungan reses, di Kelurahan Tuah Karya usulan pun tak jauh berbeda.  Mayoritas  warga di dua wilayah ini mengharapkan agar pemerintah bisa membenahi sarana prasarana infrastruktur seperti pembenahan jalan lingkungan, perbaikan drainase serta gorong-gorong," kata Ida saat dikonfirmasi, Senin (4/4).

Untuk itu kata Anggota DPRD Kota Pekanbaru yang duduk di Komisi I ini, semua usulan akan diserap dan akan dimasukan ke Musrenbang. Jika dapat pada anggaran perubahan 2016 dan murni 2017 nanti semua usulan warga tersebut dapat terealisasi.

"Kalau usulan mengenai semenisasi telah terealisasi, namun yang urgen bagi masyarakat di tempat kita lakukan reses ya itu tadi, pembangunan dan perbaikan drainase serta pelayanan BPJS yang masih belum maksimal di tempat pelayanan masyarakat," imbuh Ida. ***