Upaya Cegah Karhutla

TNI Bangun Sekat Kanal di Bengkalis

TNI Bangun Sekat Kanal di Bengkalis

BUKITBATU (riaumandiri.co)-Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan, jajaran Korem 031/Wirabima membangun sekat kanal di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis. Kawasan itu termasuk salah satu kawasan yang rawan terbakar ketika musim kemarau datang.

Langkah tersebut sekaligus menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo terkait upaya antisipasi dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pembangunan sekat kanal tersebut bekerja sama dengan PT Bukit Batu Hutani Alam (BBHA), salah satu perusahaan mitra Sinarmas Forestry di Desa Tanjung Leban.

Untuk bisa sampai ke lokasi sekat kanal di kawasan rawa gambut, harus menggunakan sepeda motor menelusuri perkebunan sawit dengan jalan tanah yang licin dan sisa kayu alam yang membusuk. Ada sekitar 5 kilometer jarak harus dilalui kendaraan roda dua.

Pantauan di lokasi, sekat kanal yang panjangnya sekitar 6,5 kilometer dengan lebar rata-rata antara empat hingga lima meter. Sedangkan kedalaman kanal sekitar dua hingga tiga meter. Kanal yang dibangun TNI ini membelah kawasan perkebunan sawit dan lahan kosong.

Pada Senin (1/2) kemarin, pembangunan kanal itu ditinjau Danrem 031/WB, Brigjen Nurendi. Ikut serta dalam peninjauan itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger, Pimpinan Sinar Mas Forestry Edi Haris, Kepala Distrik PT BBHA Tji Hua dan  Humas PT Arara Abadi Sinar Mas Forestry Nurul Huda. Kedatangan mereka telah ditunggu Dandim Bengkalis, Letkol Wahyu bersama jajarannya.

Pembangunan kanal tersebut selesai dilaksanakan selama 1,5 bulan. Pembangunan sekat kanal tersebut menggunakan ala berat dari PT BBHA dibantu Masyarakat Peduli Api (MPA) Kecamatan Bukit Batu. Anggota TNI juga terlibat langsung dalam membuat kanal sekat tersebut. Dengan fasilits itu, level ketinggian air bisa disetel sesuai dengan kebutuhan.

"Fungsi sekat ini untuk mengatur level air. Jadi saat musim hujan air tidak meluap ke pemukiman penduduk, sedangkan saat musim kemarau tidak terjadi kekeringan," ujar Danrem Brigjen Nurendi.

Ditambahkannya, saat kemarau, air di dalam kanal bisa dimanfaatkan untuk membasahi lahan yang kering. Begitu juga jika terjadi kebakaran, air dalam kanal juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan pemadaman.

Dalam kesempatan itu, Danrem mengingatkan, musim kemarau diperkirakan sudah mulai masuk pada Maret mendatang. Karena itu, pihaknya mengingatkan masyarakat untuk tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar. Bila masyarakat ingin membuka lahan, sebaiknya dilakukan koordinasi dengan Babinsa (Bintara Pembina Desa).

"Lewat koordinasi inilah, kita akan carikan solusinya. Jangan ada lagi yang membakar. Kita akan meminta bantuan perusahaan-perusahaan untuk menyediakan alat beratnya. Dengan demikian, warga tak lagi sembarangan membuka lahan dengan cara dibakar," kata Nurendi.

"Ini semua menindak lanjuti perintah Presiden Joko Widodo sebagai antisipasi pencegahan kebakaran. Kita berharap kasus yang sama tidak terulang kembali. Segala upaya kita lakukan termasuk membentuk tenaga pembina desa," tambahnya. (man)