2016, BRI Realisasikan Rp67 Triliun

Jon Erizal: Pinjaman KUR Rp25 Juta tak Perlu Agunan

Jon Erizal: Pinjaman KUR Rp25 Juta tak Perlu Agunan

PEKANBARU (riaumandiri.co)-Wakil Ketua DPR RI, Komisi XI Jon Erizal menegaskan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp25 juta tidak perlu melampirkan agunan, seperti surat tanah, surat kendaraan ataupun lainnya. Pasalnya, dengan suku bunga 9 persen seharus bisa membantu masyarakat khususnya pelaku usaha dalam hal pengembangan usaha, tanpa harus terbebani dengan agunan yang harus dimiliki.

Demikian diugkapkannya dalam acara Forum Kunjungan Kerja Reses Jon Erizal, yang dihadiri oleh ratusan pelaku usaha UMKM di Pekanbaru, Kamis malam (31/3) di Hotel Pangeran.

"Bagaimana mereka bisa mengembangkan usaha, jika masih dibebankan dengan agunan. Jadi anggapan terhadap sulitnya akses perbankan inilah yang kita cuba hilangkan, dengan adanya realisasi pengucuran dana KUR ini kita harapkan bisa membantu pelaku usaha untuk lebih maju dan berkembang,"ujar Jon.

Dikatakannya, dengan rendahnya suku bunga saat ini, sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi yang saat ini dirasakan lesu. Maka dari bunga KUR yang sebelumnya 12 persen,

Jon Erizal menjadi 9 persen bisa mendorong pertumbuhan ekonomi denga. Kembali menggeliatnya sektor usaha, apalagi UMKM merupakan salah satu sektor penggerak ekonomi.

Tampak hadir dalam acara tersebut Direktur Bisnis dan UMKM BRI M Irfan, pimpinan wilayah BRI Riau, Kepala Cabang BRI se kota Pekanbaru, tim ahli Jon Erizal, Tengku Zulmansyah dan Marjoni, serta Ketua PAN Pekanbaru, Noprizal. Dalam acara tersebut berlangsung lancar dan penuh keakraban.

Dalam acara tersebut juga turut dilakukan penyerahan bantuan dana KUR bagi pelaku UMKM secara simbolis oleh Jon Erizal dan juga M Irfan.

Di kesempatan yang sama, M Irfan menuturkan di tahun 2016 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan akan merealisasikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga akhir tahun ini sebesar Rp67,5 triliun atau tiga kali dari target penyaluran KUR pada 2015, yakni Rp 21 triliun. "Target realisasi KUR hingga akhir tahun sebesar Rp67,5 triliun," ujarnya.

Untuk mencapai angka tersebut, pihaknya berencana menyalurkan KUR pada 17.000 hingga 18.000 orang setiap harinya sepanjang 2016. "Rata-rata tahun kemarin per hari 12 hingga 13 ribu orang. Tahun ini kita tingkatkan jadi 17 atau 18 ribu," ujarnya.

Irfan meyakini dan optimistis target tersebut bisa tercapai. Khususnya, dengan kebijakan pemerintah yang menurunkan bunga KUR menjadi sembilan persen. "Terbantu dengan sembilan persen, karena yang selama ini unbankable jadi tersentuh, yang tidak bisa dilayani jadi bisa dilayani.

Untuk mencapai target tersebut, menurut Irfan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi. Pertama, dia mengatakan pihaknya berencana untuk menambah jumlah personel. Salah satunya adalah dengan melatih dan melibatkan anak-anak pedagang pasar untuk turut menyalurkan KUR. "Tahun lalu mendidik anak pedagang pasar pada November-Desember. Mereka akan efektif bekerja di Januari atau Februari,"paparnya.

Selain menambah personel, ditambahkannya akan berencana menambah jaringan. Salah satunya dengan membangun lebih banyak jaringan laku pandai. "Ada 53 ribu outlet yangbranchless banking. Kita jadikan sebagai penerima layanan. Memang tidak akan bisa untuk menganalisa tapi bisa jadi tempat untuk mengajukan KUR," kata dia.

Terakhir, lanjutnya pihaknya tahun ini juga berencana untuk mengembangkan teknologi. Salah satunya dengan melakukan digitalisasi. "Kita akan memperbaiki loan approval system kita. Kita akan membeli alat tambahan supaya mempercepat layanan," pungkas dia.

Pemerintah memberlakukan penurunan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi sembilan persen mulai 1 Januari 2016. Dalam rangka optimalisasi penyaluran KUR, pemerintah akan menambah jumlah bank penyalur kredit bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UKM).  Hingga 20 Januari 2016 realisasi KUR BRI mencapai Rp 2,8 triliun dengan jumlah debitur mencapai 162 ribu.***