BUMD Tanjungpinang Merugi

BUMD Tanjungpinang Merugi

Tanjungpinang (riaumandiri.co) - Diusia ke 6 tahun, Badan Usaha Milik Daerah  Kota Tanjungpinang masih terhitung merugi karena pendapatan yang diperoleh dibayarkan pada pajak perusahaan yang diwariskan Dirut sebelumnya.

"Sejujurnya kalau dibukukan dalam 2015, BUMD masih rugi, meskipun pendapatan Perusda naik drastis sekitar 80-100 persen," kata Direktur Operasional BUMD Kota Tanjungpinang, Zonderfan, Kamis (17/3).

Ia memaparkan, periode jabatan yang baru berjalan 3 bulan tersebut masih masuk pada pembukuan perusda 2015. Perihal ini membuat pendapatan BUMD yang berada di kisaran Rp220-Rp240juta per bulan kini, harus dibayarkan pada utang pajak 2013 sekitar Rp700juta, termasuk utang BPJS sebesar Rp150juta.

"Pendapatan saat ini meningkat bila dibandingkan dengan pendapatan dulu, hanya sekitar Rp140juta an," ujarnya.

Sementara itu menurut Dirut BUMD Kota Tanjungpinang, Asep Nana Suryana, kerugian yang dialami BUMD saat ini dikarenakan besarnya pajak yang tak dibayarkan BUMD pada periode sebelumnya.

Sehingga, pendapatan BUMD pada periode jabatannya tersebut akan dibayarkan ke utang pajak di 2013 sekitar Rp700juta termasuk utang BPJS sebesar Rp150juta.

Sementara, utang di 2014, akan dibayar BUMD pada 2016, dan utang pada 2015 akan dibayar pada 2017 mendatang.

Peringatan HUT ke-6 BUMD Tanjungpinang hari ini (17/3), Dirut BUMD Kota Tanjungpinang, Asep Nana Suryana optimis akan berupaya meningkatkan pendapatan perusda Tanjungpinang untuk menyelesaikan permasalahan sebelumnya dan berkontribusi ke daerah.

"Ini adalah momentum bagi kami untuk bekerja lebih keras lagi, dan berharap BUMD jadi lebih baik. Kami juga ingin terus mendekatkan diri dengan para mitra, pedagang dan lainnya," ujar Asep.

Seperti yang tertuang dalam Program kerja BUMD 2016 ini berupa pengelolaan parkir bandara Raja Haji Fisabilillah yang sudah berhasil diambil alih, dan bakal menyusul usaha tour and travel, dan video tron. Asep juga sedang menggesa, agar seminar Mea seluruh BUMD di Indonesia yang sebelumnya bakal dilakukan di Lagoi Bintan, bisa dilakukan di Tanjungpinang. (ant/ivi)