Soal Asap, Singapura Jangan Khawatir

Soal Asap, Singapura Jangan Khawatir

PEKANBARU (riaumandiri.co)- Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, menegaskan, Pemprov Riau bersama stake holder terkait, bertindak lebih cepat dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan pada tahun ini.

 Sehingga negara tetangga seperti Singapura, diminta tak usah khawatir kabut asap akan kembali terjadi seperti pada tahun-tahun sebelumnya.



Soal Asap
Hal itu dilontarkannya saat menerima kunjungan Konsulat Singapura, Gavin, Selasa (15/3), di ruang kerjanya. Pertemuan itu berlangsung selama lebih kurang satu jam.

"Kondisi saat ini sangat berbeda dengan yang terjadi tahun 2015 lalu, karena dalam penanganan Karhutla, kita meningkatkan koordinasi dan percepatan. Jadi Singapura jangan khawatir akan tejadinya asap lagi," ujar Plt Gubri.


Dalam kesempatan itu, Plt Gubri menjamin bahwa Pemprov Riau bersama tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dibantu Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), masih sanggup untuk mencegah terjadinya Karhutla sejak dini.

Menurutnya, hingga saat ini pihaknya bersama instansi terkait terus berupaya dan mengambil langkah cepat dalam menangani Karhutla. Di darat, pasukan TNI, Polri, Manggali Agni, dan masyarakat, selalu siap siaga. Sedangkan dari udara, pemadaman juga dilakukan dengan sistem water bombing menggunakan helikopter milik perusahaan yang beroperasi di Riau.

Tidak hanya itu, perhatian dari pemerintah pusat juga lebih baik. Selain melakuan peninjauan langsung, BNPB juga telah menjanjikan akan mengirim bantuan empat unit helikopter untuk water bombing. "Begitu sampai di sini, dua unit disiapkan di Pekanbaru dan dua lagi di Dumai serta daerah lain yang terbakar," tambahnya.

Bahas Ekonomi
Selain Karhutla, Plt Gubri menambahkan, pihaknya dan konsulat Singapura juga membahas perekonomian di Riau saat ini. Pihak Singapura, ujarnya, menilai menilai perekonomian di Riau cukup baik, terutama di Kota Pekanbaru. Dalam hal ini, pertumbuhan pembangunan yang dilakukan pihak swasta dinilai cukup tinggi.

"Dia kan sudah lama tak ke Pekanbaru, dan melihat perkembangan swasta tumbuh. Dan masalah ekonomi saya ceritakan panjang lebar. Mulai dari pertumbuhan ekonomi kita di tahun 2015 dan rencana kita di tahun 2016 ini," ujarnya lagi.


Water Bombing Berjalanjut
Sementara itu, aktivitas bom air yang dilakukan dua unit helikopter milik Sinarmas Grup, masih terus berlanjut. Pada Selasa kemarin, dua helikopter masing-masing Superpuma PK-DAN dan Eurocopter Jenis PK-DAM, dikerahkan untuk memadamkan Karhutla di Desa Bokor, Kecamatan Rangsang Barat dan Desa Mekar Sari Kecamatan Merbau, Kabupaten Meranti. Aktivitas water bombing dilakukan di dua daerah itu, karena ditemukan beberapa titik api yang muncul akibat terbakarnya lahan.

Camat Rangsang Barat Said Zamhur didampingi Kapolsek Rangsang Barat, Ipda Roemin Putra Said mengatakan, munculnya titik api di kawasan itu bermula sejak 25 Februari lalu. Ketika itu api diketahui berasal dari arah selatan Desa Kayu Ara Rangsang Pesisir, yang bergerak  menuju utara. Didukung cuaca yang panas sertai tiupan angin, api terus membesar.

"Kami bersama masyarakat berusaha memadamkan api, tapi jarak sumber air cukup jauh dan peralatan kami tidak memadai. Sehingga kami di lapangan kesulitan memadamkan api. Kita bersyukur sekarang ada bantuan bom air dari Sinarmas," ujarnya.

sementara Itu Kapolres Meranti AKBP Z Pandra Arsyad, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi bantuan bom air yang dilakukan pihak Sinarmas. "Masyarakat sangat terbantu sekali untuk meredakan api kebakaran sehingga tidak bertambah luas," ujarnya. (nur,rls)