Singapura Minati Investasi Properti dan Pertanian

Singapura Minati Investasi Properti dan Pertanian

Jakarta (riaumandiri.co)-Upaya Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadikan Singapura sebagai negara fokus pemasaran investasi di ASEAN menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Hal ini ditandai dengan masuknya minat investasi dari Singapura sebesar US$ 2,1 miliar (setara dengan Rp 27 triliun dengan kurs dolar AS Rp 13.000).

Minat investasi tersebut diperoleh dari Singapore Investor Forum yang digelar kerjasama kantor perwakilan BKPM Singapura, Kedutaan Besar Republik Indonesia, Kadin Indonesia, Singapore Business Federation (SBF) dan International Enterprise (IE).

Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan bahwa pihaknya mengapresiasi positif inisiatif yang dilakukan oleh perwakilan RI di Singapura untuk menjaring minat investasi dari negara tersebut. "Singapura merupakan salah satu negara terpenting yang menjadi sumber investasi terbesar bagi Indonesia," ujarnya, Sabtu (5/3).

Langkah-langkah pemasaran investasi yang dilakukan telah berhasil mengidentifikasi minat investasi dari berbagai sektor. "Berdasarkan identifikasi tim pemasaran investasi BKPM wilayah Singapura,  minat Investasi tersebut antara lain di sektor properti US$ 200 Juta, sektor pertanian US$ 1,5 miliar, perkebunan US$ 10 juta, kawasan industri US$ 100 juta dan infrastruktur teknologi informasi sebesar US$ 300 juta," lanjutnya.

Pejabat Promosi Investasi Kantor Perwakilan BKPM (IIPC) Singapura Ricky Kusmayadi menyampaikan bahwa minat investasi yang berhasil merupakan akumulasi dari minat yang disampaikan oleh 5 perusahaan Singapura. "Kami siap mengawal minat investasi tersebut hingga menjadi realisasi investasi," imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut Duta Besar RI untuk Singapura menyampaikan berbagai terobosan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah RI termasuk di antaranya layanan izin investasi 3 jam, fokus pembangunan infrastruktur pemerintah serta peluang investasi lainnya. Sedangkan Menko Polhukam memilih menyampaikan tiga aspek utama dalam investor menanamkan modalnya di Indonesia yang pertama prospek ekonomi, kemudian iklim investasi, serta stabilitas politik dan keamanan.

Singapura merupakan negara teratas di daftar peringkat negara asal realisasi investasi. Bersama Malaysia, Singapura ditetapkan sebagai negara prioritas pemasaran investasi khusus untuk negara-negara anggota ASEAN. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan realisasi investasi dari ASEAN yang pada tahun 2015 naik 15% menjadi US$ 9,1 miliar dari sebelumnya US$ 7,93 miliar.

Sedangkan dari sisi ko mitmen investasi, negara-negara anggota ASEAN pada tahun 2015 mencatatkan kenaikan 79% men capai US$ 22 miliar dari posisi tahun sebelumnya US$ 12,3 miliar.(dtc/dar)