Mendag Ajak Semua Stakeholder Berkolaborasi Wujudkan Indonesia Kiblat Busana Muslim Dunia

Mendag Ajak Semua Stakeholder Berkolaborasi Wujudkan Indonesia Kiblat Busana Muslim Dunia

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengajak semua pemangku kepentingan (stakeholder) untuk menciptakan Indonesia sebagai kiblat busana muslim dunia.

"Tugas Kementerian Perdagangan adalah sebagai agregator semua pemangku kepentingan menciptakan Indonesia sebagai kiblat busana muslim dunia,” kata Mendag Lutfi dalam konferensi pers ‘Kick-Off Embracing Jakarta Muslim Fashion Week’ secara hibrida,  di Jakarta, Kamis (11/11/2021).

Dikatakan Mendag, kementerian yang dipimpinnya memiliki tugas untuk menyatukan para pemangku kepentingan, seperti pelaku usaha, industri, akademisi, asosiasi, hingga desainer agar dapat berkolaborasi untuk mengukuhkan kekuatan pasar busana muslim Indonesia.

Mendag Lutfi juga menambahkan, urgensi membangun ekosistem industri busana muslim lokal adalah mendukung pelaku usaha busana muslim Indonesia, yang sekitar 90 persennya merupakan usaha kecil dan menengah (UKM) untuk mendapatkan daya tawar yang lebih baik di pasar global.

“UKM sulit bersaing di pasar internasional jika berjalan sendiri-sendiri. Untuk itu, kami ingin mengumpulkan semua pemangku kepentingan dalam satu naungan ekosistem, sehingga Indonesia memiliki daya tawar yang lebih baik dalam hal ekspor,” kata Lutfi.

Mendag mengutip The State of Global Islamic Economic yang menyatakan, konsumsi industri busana muslim di Indonesia mencapai USD 21 miliar dan pertumbuhan rata-rata 18,2 persen per tahun.

Hal ini menjadikan pasar busana muslim Indonesia sebagai yang terbesar kelima di dunia setelah Iran, Turki, Arab Saudi, dan Pakistan. Hal ini memperlihatkan kalau Indonesia memiliki peran penting sebagai konsumen busana muslim dan punya prospek yang besar dalam mendominasi distribusi produk busana muslim secara global.

Pelaksanaan Embracing Jakarta Muslim Fashion Week, kata Mendag adalah kegiatan hasil kolaborasi Kemendag dengan Indonesia Fashion Chamber (IFC) serta Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.

“Kami ingin bersama-sama memotret kekuatan pasar busana muslim Indonesia agar dapat diekstensifkan menjadi pilar ekonomi di masa depan," kata Mendag.

Menurut Mendag, Embracing Jakarta Muslim Fashion Week’ semakin mengukuhkan  posisi Indonesia sebagai pusat busana muslim dunia. Industri busana muslim Indonesia  terus tumbuh pesat dan menjadi salah satu pemain besar di industri busana muslim global.

Embracing Jakarta Muslim Fashion Week akan berlangsung 18 November mendatang di Aquatic Gelora Bung Karno Jakarta menampilkan peragaan busana dari 36 merek busana muslim Indonesia.

Selain itu, akan ada booth dan mini showcase dari beberapa merek kosmetik Indonesia yang bersertifikasi halal, di antaranya PT Mustika Ratu, Tbk dan Wardah. Keduanya menjadi pendukung acara sebagai official make up & hairdo pada peragaan busana.

Embracing Jakarta Muslim Fashion Week dapat disaksikan untuk umum melalui siaran langsung di kanal ‘Kementerian Perdagangan’ dan ‘Expo 2020 Dubai’ pada layanan streaming video YouTube.

Embracing Jakarta Muslim Fashion Week 2021 ini merupakan langkah awal untuk memperkenalkan Jakarta Muslim Fashion Week yang akan diluncurkan secara resmi di tahun 2022 sebagai bagian dari rangkaian acara Trade Expo Indonesia ke-37 pada 2022 mendatang.

Jakarta Muslim Fashion Week akan menjadi program tahunan Kemendag dan KADIN, berupa acara satu minggu fashion week (pekan busana) yang rutin diadakan hingga tahun 2024.

Mendag Lutfi melihat, kekuatan busana muslim Indonesia terletak pada keragaman desainnya yang kaya ciri khas budaya serta dukungan dari industri garmen dan tekstil yang besar.
Semua keunggulan ini penting untuk diperkenalkan ke dunia mode Internasional melalui acara Jakarta Muslim Fashion Week.

Melalui Jakarta Muslim Fashion Week, busana muslim Indonesia menjadi semakin kuat di pasar domestik dan peluang bisnis ke pasar global akan terbuka luas, hingga pada akhirnya dapat menetapkan posisi Indonesia sebagai pusat busana muslim dunia.



Tags Ekonomi