Pemilihan Parlemen

Reformis Iran Mendominasi Hasil Sementara

Reformis Iran Mendominasi Hasil Sementara

TEHERAN (riaumandiri.co)- Hasil sementara pemilihan parlemen Iran menunjukkan kemenangan besar bagi Presiden Hassan Rouhani dan sekutunya. Hasil ini menjadi pukulan telak bagi kalangan konservatif Iran, terutama setelah kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara Barat.

Seperti dilansir Reuters, Senin (29/2), sebagian besar kandidat yang tidak lolos ke parlemen Iran merupakan orang-orang yang menentang kesepakatan nuklir.

Termasuk juga Mehdi Koochakzadeh yang sempat menyebut Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif sebagai pengkhianat dan Roohollah Hosseinian yang mengancam akan mengubur para perunding nuklir dalam semen.

"Pemilihan ini bisa menjadi titik balik sejarah Republik Islam," sebut editorial surat kabar reformis Iran, Mardom-Salari, yang editor pelaksananya, Mostafa Kavakebian berhasil meraih satu kursi dalam parlemen di Teheran.

Rouhani dan sekutunya dari kalangan sentris dan reformis memenangkan 15 kursi dari total 16 kursi Dewan Pakar Iran wilayah Teheran, dengan melengserkan dua kandidat konservatif ternama.

"Pencapaian terbesar dalam pemilihan parlemen ialah kembalinya sistem pemerintahan reformis ... jadi mereka tidak akan disebut penghasut atau penyusup lagi," imbuh Kavakebian merujuk pada politikus garis keras yang menuding para reformis terkait negara Barat.

Hasil sementara pemilihan parlemen yang dirilis kantor berita IRNA ini menunjukkan bahwa kalangan konservatif bisa kehilangan dominasi dalam tubuh Dewan Pakar yang diisi 88 anggota dan bertugas memilih pemimpin tertinggi Iran, posisi paling berkuasa di negara tersebut.

Pemungutan suara untuk parlemen dan juga Dewan Pakar digelar pada, Jumat (26/2) lalu. Para pengamat melihat momen ini sebagai momen krusial bagi Iran setelah bertahun-tahun hidup terisolasi dengan adanya sanksi negara Barat.

Sementara itu untuk kursi parlemen Iran, sekutu Presiden Rouhani dilaporkan berhasil meraup 30 kursi untuk wilayah Teheran. Meskipun pencapaian mereka di luar wilayah Teheran diperkirakan tidak terlalu besar, dengan kalangan konservatif masih memenangi sejumlah kursi untuk wilayah lain.

"Seluruh 30 kandidat yang ada di daftar teratas untuk hasil di Teheran, berhasil masuk ke parlemen yang baru," tutur Menteri Dalam Negeri Iran, Abdolreza Rahmani Fazli.(dtc/ara)