Sengketa Laut Cina Selatan, Malaysia Dukung Cina

Sengketa Laut Cina Selatan, Malaysia Dukung Cina

Hubungan Cina dengan beberapa negara Asia Tenggara khususnya Filipina dan Vietnam yang besaing mengklaim Laut Cina Selatan tidaklah baik. Negara-negara tersebut semakin tegang dengan tindak tegas Cina di wilayah perdagangan kapal-kapal yang mencapai lima triliun dolar AS per tahun itu.
Tahun lalu, Cina meningkatkan pembangunan pulau buatan yang dikatakan sebagian besarnya adalah untuk tujuan sipil. Perbuatan Cina ini menuai kritik keras dari Amerika Serikat.
Kepala Angkatan Bersenjata Malaysia, Zulkefli Mohd Zin, mengaku ingin mengatasi masalah provokasi yang tidak beralasan atas pembangunan di pulau-pulau garnisun di Laut Cina Selatan tersebut. Cina menawarkan jaminan bahwa pekerjaan bangunan mereka untuk tujuan sipil, penelitian maritim dan untuk memudahkan navigasi kapal di daerah itu.
"Jadi waktu yang akan mmberitahu seperti apa niat Cina. Sementara itu, kita harus menerima alasan yang diberkan oleh pemerintah Republik Rakyat Cina untuk tujuan pembangunan pulau-pulau ini," ujar Zulkefli, minggu.
Malaysia umumnya mengambil sikap hati-hati dalam berurusan dengan Cina terkait sengketa Luat Cina Selatan, berbeda dengan Vietnam dan Filipina yang mencerca ekspansionisme Cina.
Awal bulan ini Cina mengatakan telah menyelesaikan mercusuar di Cuarteron Reef dan Johnson South Reef di Kepualauan Spratly. Mercusuar tersebut akan membantu pencarian dan penyelamatan maritim, keamanan navigasi dan bantuan bencana.
"Mercusuar ini akan sangat membantu keselamatan di Laut Cina Selatan," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Cina, Liu Zhenmin, kepada forum militer yang sama pada Sabtu malam. Ia menambahkan, Cina akan terus membangun fasilitas tersebut.(rep/rio)