Klarifikasi Video Narkoba ke BNNP

Salman Hardani Ngaku Pasrah

Salman Hardani Ngaku Pasrah

Padang (RIAUMANDIRI.co)- Anggota DPRD Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, dari Fraksi PDI Perjuangan, Salman Hardani melakukan klarifikasi terkait dirinya dalam video narkoba yang beredar luas di media sosial Facebook, dengan mendatangi Kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumbar.

"Saya datang ke sini sebagai warga negara yang baik memenuhi panggilan dari BNNP Sumbar untuk melakukan tes narkoba," kata dia dalam keterangannya di Padang, Kamis (12/10).
Ia sendiri sudah berkomitmen akan mematuhi semua mekanisme partai dalam menghadapi persoalan video yang menjerat dirinya tersebut.


"Kita tunggu saja hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BNNP Sumbar maupun BNN pusat," jelas dia. Diakuinya bahwa dirinyalah yang berada di dalam video tersebut dan sedang menghisap barang yang diduga sabu-sabu.



Namun dirinya tidak mengetahui bahwa barang yang dihisapnya tersebut merupakan narkoba. Barang tersebut sudah ada di kamar hotel ketika dirinya selesai mandi.


Terkait adanya perbedaan keterangan jumlah orang yang ada di dalam kamar tersebut antara kader Demokrat Januar Bakri dengan dirinya, ia tidak mau berspekulasi terhadap persoalan itu.
"Kita lihat saja hasil pemeriksaannya nanti," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Padangpariaman ini, dilansir dari antarasumbar.com. Tetap Disanksi


Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumbar, Syahrial menjelaskan pihaknya baru mendapatkan surat dari BNNP Sumbar pada Rabu (12/10) agar Salman Hardani mengikuti tes narkoba.


"Surat itu masuk kemarin dan hari ini langsung kita dampingi dia melakukan tes di sini," kata dia.


Ia menjelaskan bahwa dalam aturan partai untuk penyalahgunaan narkoba sanksinya sangat tegas, akan diberhentikan dari partai."Namun kita harus menunggu hasil pemeriksaan dari BNNP Sumbar, apakah Salman terbukti melakukan hal tersebut atau tidak," jelas dia.


Menurut dia seandainya Salman Hardani tidak terbukti melakukan penyalahgunaan narkoba. Partai tetap akan memberikan sanksi kepada dia terkait beredarnya video tersebut.


"Itu adalah bentuk kecerobohan yang dilakukannya kemungkinan akan diberikan surat peringatan dari partai," kata dia pula.


Salman Hardani sedikit terlambat mengikuti tes narkoba dibandingkan kader Demokrat Januar Bakri karena Salman langsung dipanggil partai ke Jakarta.


Di sana Ketua DPP meminta klarifikasi terhadap video tersebut dan nantinya Salman akan didampjngi ketika melakukan tes di BNN pusat.


"Kita tidak tertinggal dari Partai Demokrat, malahan kita yang lebih dahulu melakukan jumpa pers setelah beredarnya video tersebut," katanya.


Sementara itu, Kepala BNNP Sumbar M Ali Azhar mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan awal terhadap kader PDI Perjuangan Salman Hardani.


"Siang ini kita akan berangkat ke Jakarta untuk melakukan tes di kantor pusat, rencananya seluruh rangkaian tes akan dilakukan di sana," jelas dia.


Seharusnya hasil pemeriksaan kader Demokrat Januar Bakri keluar hari ini. Namun hingga saat ini dirinya belum menerima hasil tersebut.


"Walaupun hasilnya telah keluar, namun kami nantinya akan mengumumkan ke publik apabila hasil tes narkoba Salman Hardani keluar, sehingga diumumkan secara bersamaan," kata dia. (ant/ril)